TEMPO Interaktif, Malang: Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I Malang menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan. Cara ini dipakai untuk menambah debit air di Bendungan Sutami, Kabupaten Malang. "Debit air terus menyusut karena tak ada hujan," kata Sekretaris Perum Jasa Tirta I Malang, Harijanto.Perum Jasa Tirta I dan Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sedang mengkaji di lapangan. Hujan buatan direncanakan bisa dilakukan pada pertengahan Oktober mendatang atau awal musim penghujan. "Kita memanfaatkan mendung di awal musim penghujan," ujar Harijanto. Adapun dana yang dianggarkan sebanyak Rp 1,5 miliar. Perum Jasa Tirta sudah pernah membuat hujan buatan untuk menambah debit air Bendungan Sutami pada 11 Pebruari hingga 2 Maret 2007. saat itu, hujan buatan dinilai berhasil karena mampu menambah debit air di Bendungan Sutami secara signifikan.Berdasarkan data di Perum Jasa Tirta I, tingkat pola elevasi air di Bendungan Sutami mencapai 264,70 meter. Dengan pola sebesar ini, debit air di Bendungan Sutami bisa dikategorikan sangat kecil. Penyebabbya karena air yang masuk ke bendungan lebih kecil dibandingkan air keluar atau air yang digunakan. Sedangkan untuk tiga bendungan lain di wilayah kerja Perum Jasa Tirta, kondisi airnya masih dalam taraf wajar. Keempat bendungan tersebut adalah Selorejo, Bening,dan Wonorejo. Bibin Bintariadi