Lalu Muhammad Zohri Juara Dunia, Perkembangannya Pesat Sejak 2016
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 12 Juli 2018 17:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Lalu Muhammad Zohri menjadi juara dunia atletik U-20 tak membuat kaget mantan pembimbingnya di Pusat Pendidikan Latihan Pelajar Nusa Tenggara Barat (PPLP NTB). Asisten pelatih atletik di PPLP itu, I Made Budiasa, mengaku telah meliha bakat menonjol atlet ini sejak 2016.
"Bakat Lalu sudah terlihat sejak ikut kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional seperti Kejuaraan Antar-PPLP di Jakarta pada 2016. Dia lari 10,88 detik. Pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional 2017 di Jawa Tengah, dia meraih catatan waktu 10,26 detik," kata Budiasa ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Baca: Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Rumahnya Sangat Memprihatinkan
Budiasa bahkan yakin Zohri akan mampu melampaui rekor nasional pada nomor lari 100 meter yang masih dipegang oleh Suryo Agung Wibowo yaitu 10,17 detik. "Kami di daerah hanya berpesan agar Lalu tidak cepat puas ketika meraih gelar juara. Lalu harus tetap disiplin dalam segala hal dan tidak boleh sombong," ujarnya.
Selain memberikan amanat kepada mantan atlet asuhannya, Budiasa juga meminta agar PB PASI tidak memaksakan atlet kelahiran Karang Pangsor Kabupaten Lombok Utara itu. "Dia masih muda. Saya khawatir cedera. Jangan terlalu dipaksakan dalam perlombaan dan semoga prestasinya terus berkembang," ujar Budiasa.
Baca: Muhammad Zohri Juara Dunia Atletik U-20, Pelatihnya Tak Menyangka
Lalu Muhammad Zohri meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Rabu waktu setempat, 11 Juli 2018. Atlet asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu, melewati garis finis dengan catatan waktu 10,18 detik. Ia mengalahkan dua atlet Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang menempati peringkat dua dan tiga dengan catatan waktu masing-masing 10,22 detik.