Menpora Imam Nahrawi (kiri) didampingi Deputi V Bidang Harmoninasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S. Dewa Broto (kanan) menunjukkan Buku Cetak Biru dan Peta Jalan tentang Persepakbolaan di Indonesia usai mengumumkan nama-nama yang tergabung dalam tim transisi PSSI di Jakarta, 8 Mei 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Kemenpora akan kembali memprogramkan "bapak angkat" bagi cabang-cabang olahraga melalui kerjasama dengan Kementerian BUMN berupa pola kemitraan publik-swasta. Program bapak angkat ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi melalui kesinambungan pembinaan cabang olahraga.
"Model kerjasama itu bisa saja berupa penunjukkan langsung seperti cabang catur Percasi dengan Taspen ataupun dengan penandatanganan nota kesepahaman," kata Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto seusai acara penghargaan sponsor Asian Para Games 2018 di Jakarta, Selasa malam 30 Oktober.
Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah menganggarkan sebesar Rp 500 miliar untuk pembinaan atlet-atlet pemusatan latihan nasional jelang SEA Games 2019, ASEAN Para Games 2019, serta kualifikasi Olimpiade 2020.
"Tentu kami ingin jumlah anggaran pembinaan dapat seperti Asian Games yaitu mencapai Rp735 miliar. Tapi, tentu jumlah nomor pertandingan SEA Games berbeda dengan Asian Games," kata Gatot lagi.
Gatot menambahkan, pemerintah melalui Kemenpora tidak menargetkan Indonesia menjadi juara umum SEA Games 2019 meskipun telah menempati peringkat empat dalam Asian Games 2018.