Pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz melambaikan bendera Iran setibanya di bandara Vnukovo, Moskow, Rusia, Selasa, 5 Juni 2018. Selama berada di Rusia, timnas Iran akan memusatkan latihan di Pusat Latihan Lokomotiv Bakovka. REUTERS/Tatyana Makeyeva
TEMPO.CO, Jakarta - Carlos Queiroz mundur setelah hampir delapan tahun menjabat sebagai pelatih Iran menyusul kekalahan timnya 0-3 dari Jepang di semi final Piala Asia di Uni Emirat Arab, Senin.
Seperti dilansir Reuters, Carlos Queiroz mengumumkan dalam konferensi pers pasca pertandingan bahwa perjalanannya yang hampir delapan tahun sebagai pelatih Iran telah berakhir.
"Saya pikir hal yang paling sederhana untuk dilakukan adalah menyalin lagu lama: 'and now, the end is here' (dan sekarang, akhirnya ada di sini)," kata pria Portual itu mengutip penggalan syair lagu "My Way" yang dipopulerkan Frank Sinatra.
Mantan pelatih Real Madrid itu berharap memberikan gelar Piala Asia pertama bagi Iran sejak 1976 di Uni Emirat Arab, tetapi Jepang mencetak tiga gol babak kedua dan membuat harapan Queiroz pupus.
Padahal sebelum laga semifinal berlangsung, banyak kalangan menjagokan Iran untuk menjuarai Piala Asia 2019 berkaca dari penampilan anak-anak asuh Queiroz yang memukau hingga babak perempat final.
Permainan Iran di Piala Asia juga mengundang decak kagum banyak pihak. Iran mencapai empat besar tanpa kebobolan dan dengan jelas memperlihatkan sebagai tim yang superior saat pertandingan sistem gugur mereka melawan Oman dan Cina. Barisan penyerang Iran juga cukup produktif. Mereka mencetak 12 gol dalam lima pertandingan.
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
1 hari lalu
Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh
Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?