Menengok Latihan Atlet PB Djarum Pasca Polemik Dengan KPAI

Rabu, 11 September 2019 17:44 WIB

Suasana latihan atlet bulu tangkis PB Djarum seusai keputusan menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis pada tahun 2020 di Gedung Olahraga Djarum, Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa, 10 September 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta- Waktu menunjukkan pukul 14.50 ketika satu per satu pebulutangkis putri muda memasuki Gedung Olahraga Djarum, Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka atlet binaan dari Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) yang dalam sepekan terakhir menjadi perhatian publik.

Hal ini karena polemik Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang diadakan Djarum Foundation sebagai induk PB Djarum dituding Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai eksploitasi kepada anak untuk promosi produk hasil tembakau.

Djarum Foundation pun merespon pelarangan menggunakan merek dagang dengan menghentikan seleksi terbuka pencarian bakat atlet bulu tangkis pada tahun 2020. Mereka tetap berjanji melakukan pembinaan atlet dengan format yang berbeda.

Latihan di GOR Djarum sore itu diikuti oleh 15 atlet putri yang kisaran usia 15 tahun. Mereka mendapat bimbingan oleh empat pelatih yang mengarahkan mengenai teknik dan fisik. GOR Djarum sendiri terdiri dari tiga lapangan bulu tangkis. Gedung itu pun terdapat beberapa ruangan yang salah satunya digunakan untuk fisioterapis.

Setelah melakukan peregangan otot, tepat pukul 15.20 seluruh atlet berlari mengelilingi lapangan selama 10 menit. Usai tahapan itu, pelatih memberi arahan untuk melemaskan otot. "Tarik ya, kaki dulu," ucap salah satu pelatih PB Djarum, Selasa, 10 September 2019.

Advertising
Advertising

Tahapan latihan selanjutnya yakni pergerakan menyilang yang harus dilakukan. Setiap lapangan diisi oleh lima pemain. Pola latihannya, setiap atlet mengambil kok yang berada di garis net depan net dan memindahkan secara menyilang sudut belakang.

Gerakan itu berlangsung selama 10 menit yang dilakukan secara bergantian oleh setiap atlet sesuai pembagian lapangan yang ditempati. "Langkah jangan terlalu banyak, harus zig zag, jangan terlalu pinggir," arahan yang terus disampaikan pelatih begitu ada atlet yang membuat kesalahan.

Seusai latihan itu, pelatih PB Djarum memberikan waktu istirahat bagi atlet selama 5 menit. Kesempatan itu digunakan atlet untuk minum dan menganti sepatu.

Tepat pukul 16.00, mereka kembali memulai latihan berupa lari maju mundur dengan jarak dua lebar lapangan. Pola itu diulang selama 10 menit sebelum berlari lebih jauh dengan jarak tiga lebar lapangan bulu tangkis dan memutar ke titik semula secara bergantian. Latihan ini menjadi agenda terakhir pada sore itu. "Nanti jam 6 lanjut lagi, tapi jogging dulu sebelum berhenti," kata pelatih memberikan instruksi.

Tetap berjalannya pembinaan di PB Djarum meski pencarian atlet secara terbuka akan dihentikan pada tahun 2020 sempat disampaikan oleh Manajer tim PB Djarum, Fung Permadi. Menurut dia, penghentian Audisi Bulu Tangkis pada 2020 tidak akan menghentikan komitmen dari dari sekolah bulutangkis asal Kudus itu untuk mencetak atlet yang berkualitas.

Ia mengatakan bakal terus bergerilya mencari bibit pebulutangkis muda untuk menjadi pelapis pemain senior yang berada di Pelatnas Cipayung. "Itu boleh kita pegang. Apapun caranya entah melalui audisi atau tidak melalui audisi, tidak akan menghentikan mandat yang saya terima dari PB Djarum untuk selalu mencetak atlet-atlet bulu tangkis dengan prestasi dunia," ujar Fung dalam konferensi pers di Hotel Aston, Purwokerto, Sabtu, 7 September 2019.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

21 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

44 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

45 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

50 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

53 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

53 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

1 Maret 2024

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

Kasus dugaan penganiayaan santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuai reaksi dari Kemenag, KPAI, dan PPPA. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

29 Februari 2024

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

KPAI akan melakukan pengawasan ke Kediri bersama tim untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

28 Februari 2024

KPAI Tak Bisa Temui Kapolres Tangsel Soal Bullying di Binus, Kompolnas Bakal Koordinasi dengan Irwasda Polda Metro

KPAI mengeluh dan gerap atas sikap Kapolres Tangsel yang tak bisa ditemui soal penanganan kasus bullying di Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya