Panjat Tebing: Momentum Asian Games dan Rekor Aries Susanti

Selasa, 5 November 2019 11:04 WIB

Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, mengulur tali pengaman pada babak kualifikasi speed putri di Arena Panjat Tebing Jakabaring Sport City, Palembang, Kamis, 23 Agustus 2018. ANTARA/INASGOC/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta- Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia, Faisol Reza, mengatakan pasca Asian Games 2018 menjadi momentum untuk terus meningkatkan prestasi atlet Indonesia. Dalam pagelaran multicabang terbesar di Asia itu Indonesia menyabet tiga medali emas.

Sedangkan prestasi terbaru adalah sukses atlet putri Aries Susanti Rahayu meraih medali emas dan membukukan rekor dunia panjat tebing dalam kejuaraaan International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup di Xiamen, Cina, 19 Oktober 2019.

Dalam partai final, Aries mencatatkan waktu 6,995 detik sekaligus memecahkan rekor dunia di nomor woman speed yang sebelumnya tercatat atas nama Yiling Song dengan waktu 7,101 detik.

Faizol Reza mengatakan prestasi atlet panjat tebing ditentukan oleh kualitas pelatih Indonesia yang ada. “Kita berusaha untuk terus memperbaiki kualitas pelatih, makanya setiap tahun kita menyelenggarakan kursus kepelatihan yang kelas nasional, ada yang kelas internasional,” kata Faisol dalam wawancara dengan Tempo, Senin, 4 November 2019.

Untuk kursus pelatihan tingkat nasional, kata dia, biasayan diikuti pelatih dari setiap provinsi. Saat ini sudah ada sekitar 100 orang pelatih dengan lisensi nasional. “Kalau tingkat Asia, kita baru punya sekitar tujuh pelatih, tingkat continental,” kata Faizol.

Advertising
Advertising

Selain pelatih, Faisol ingin terus menambah jumlah juri jalur yang biasanya membuat jalur pemanjatan pada nomor lead dan boulder. Saat ini Indonesia baru mempunyai tiga juri jalur tingkat kontinental. Kalau juri jalur makin banyak, maka atlet bisa rutin berlatih dengan jalur yang sesuai dengan standar di tingkat Asia. “Mereka bisa mempelajari sehingga kalau ikut Kejuaraan Asia, kita masih bisa bersaing,” ungkapnya.

Faisol mengatakan untuk nomor speed jumlah atlet potensial begitu melimpah dari putri maupun putra. Bahkan atlet putri sudah masuk jajaran papan atas dunia. Sedangkan untuk putra sudah bisa bersaing dengan meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Junior di Italia. “Problem kita selama ini sebelum Asian Games yakni problem mental,” Faizol melanjutkan.

Atlet Indonesia, kata dia, yang belum pernah bertemu dengan atlet dunia awalnya merasa tidak percaya diri dan grogi. Permasalahan itu bahkan pernah dialami oleh Aries Susanti Rahayu yang mengidolakan pemanjat dari Perancis, Anouck Jaubert. “Tapi setelah bertanding dengan Anouck, bisa mengalahkan, yang lain-lain dikalahkan, jadi dia sudah sangat percaya diri,” kata Faizol.

IRSYAN HASYIM

Berita terkait

FPTI Kawal Progres Latihan Atlet Panjat Tebing yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024

34 hari lalu

FPTI Kawal Progres Latihan Atlet Panjat Tebing yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024

FPTI menerapkan teknologi perekaman untuk mengawal progres latihan atlet panjat tebing yang lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

2 Sudah Lolos, FPTI Targetkan 4 Atlet Panjat Tebing Lain Bisa Raih Tiket Olimpiade 2024

37 hari lalu

2 Sudah Lolos, FPTI Targetkan 4 Atlet Panjat Tebing Lain Bisa Raih Tiket Olimpiade 2024

FPTI memproyeksikan sebanyak enam atlet panjat tebing Indonesia akan lolos untuk ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2024 Paris

Baca Selengkapnya

Wawancara Desak Made Rita Kusuma Dewi: Mimpi Saya Ingin di Podium Satu Olimpiade Paris 2024

55 hari lalu

Wawancara Desak Made Rita Kusuma Dewi: Mimpi Saya Ingin di Podium Satu Olimpiade Paris 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi menuturkan bagaimana dia awal mula mengenal panjat tebing hingga persiapannya menuju Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Desak Made Rita Kusuma Dewi Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Ini Mimpi yang Jadi Kenyataan

5 Maret 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi Wakili Indonesia di Olimpiade Paris 2024: Ini Mimpi yang Jadi Kenyataan

Desak Made Rita Kusuma Dewi mengakui tampil di Olimpiade Paris 2024 menjadi salah satu pencapaian terbesarnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Desak Made Rita Kusuma Dewi Sempat Dilarang Orang Tua Jadi Atlet Panjat Tebing

5 Maret 2024

Cerita Desak Made Rita Kusuma Dewi Sempat Dilarang Orang Tua Jadi Atlet Panjat Tebing

Desak Made Rita Kusuma Dewi mengatakan raihan prestasi dalam berbagai ajang yang diikuti menjadi cara untuk meyakinkan kedua orang tuanya.

Baca Selengkapnya

Desak Made Rita Kusuma Dewi Ingin Raih Catatan Waktu Kurang Dari 6 Detik di Olimpiade 2024

4 Maret 2024

Desak Made Rita Kusuma Dewi Ingin Raih Catatan Waktu Kurang Dari 6 Detik di Olimpiade 2024

Catatan terbaik Desak Made Rita Kusuma Dewi saat latihan terakhir berada di angka 6,52 detik dan dia ingin bisa lebih cepat di Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Sudah Lolos, Rahmat Adi Mulyono Berani Pasang Target Medali Emas di Olimpiade 2024

23 Februari 2024

Sudah Lolos, Rahmat Adi Mulyono Berani Pasang Target Medali Emas di Olimpiade 2024

Atlet panjat tebing nomor speed putra Rahmat Adi Mulyono menargetkan meraih medali emas di Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Federasi Panjat Tebing Indonesia Targetkan 2 Medali Emas di Olimpiade 2024

17 Februari 2024

Federasi Panjat Tebing Indonesia Targetkan 2 Medali Emas di Olimpiade 2024

Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) menyatakan membidik dua medali emas Olimpiade 2024 Paris dari nomor speed putra dan putri.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2023: Indonesia Sukses Jadi Tuan Rumah 6 Ajang Olahraga Dunia

30 Desember 2023

Kaleidoskop 2023: Indonesia Sukses Jadi Tuan Rumah 6 Ajang Olahraga Dunia

Kiprah Indonesia sebagai tuan rumah event-event olahraga bertaraf internasionalmewarnai kaleidoskop 2023.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop Olahraga November 2023: Sukses Megawati Hangestri, Gregoria Juara, Desak Made Masuk BBC 100 Women 2023

29 Desember 2023

Kaleidoskop Olahraga November 2023: Sukses Megawati Hangestri, Gregoria Juara, Desak Made Masuk BBC 100 Women 2023

Kaleidoskop olahraga diwarnai cerita sukses 3 perempuan atlet Indonesia. Bagaimana cerita Megawati Hangestri, Gregoria Mariska, dan Desak Made?

Baca Selengkapnya