Membina Atlet Tanpa Mengeksploitasi Anak

Rabu, 13 November 2019 13:48 WIB

Sejumlah anak mengikuti Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 PB Djarum di GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu 8 September 2019. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria


Nazara Cahyaningrum, 11 tahun, teman Indah berlatih di PB Sinar Mas, tak mau ketinggalan. Zara juga ikut audisi berbarengan dengan Indah, diantar kedua orang tuanya, Sudiro Setyadi dan Siti Hadiningrum. “Selalu ditemani ayah,” kata siswi SD Negeri 3 Lebakwangi Banjarnegara ini.

Zara yang mengidolakan pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi juga telah mengoleksi delapan piala di berbagai kejuaraan hingga tingkat provinsi. Mempunyai motivasi yang sama, keduanya mengadu keberuntungan di Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis yang digelar oleh PB Djarum.

Sebelumnya sempat ada kabar bahwa Audisi Umum PB Djarum akan dihentikan. Mengenai hal ini, Indah merasa sedih khawatir kalau tidak ada seleksi atlet muda yang menjadi gantinya.

Selain PB Djarum, kata dia, PB Jaya Raya juga mengelar seleksi ke daerah tapi hanya di Kota Solo. Sehingga harapannya pemerintah bisa turun menangani atlet bulu tangkis ke daerah. "Perbanyak audisi di daerah," kata dia menyampaikan harapan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Presiden Joko Widodo.

Dalam konferensi menjelang pembukaan Audisi pencarian atlet tepok bulu di Purwokerto, Djarum Foundation menyatakan akan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis. Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan audisi bulu tangkis tahun 2019 menjadi yang terakhir kalinya digelar.

Menurut Yoppy, dihentikannya audisi badminton Djarum karena atas permintaan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebutkan terjadi eksploitasi anak dalam ajang seleksi atlet olahraga tepok bulu. "Pada audisi kali ini kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kami menurunkannya," kata Yoppy, Sabtu, 7 September 2019.

Tulisan Djarum yang masih terpasang pada nomor punggung peserta Audisi Umum Besiswa Bulu Tangkis 2019 di GOR Satria, Purwokerto, Ahad, 7 September 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

Pilihan itu diambil setelah KPAI memanggil Djarum Foundation ihwal Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2019. KPAI menegur penyelenggara karena dinilai telah mengeksploitasi anak. Unsur eksploitasi tersebut ditandai dengan pemasangan logo Djarum selaku perusahaan rokok di kaus peserta. Hal ini menjadi alasan Djarum Foundation menghentikan audisi umum bulu tangkis pada tahun 2020.

Rangkaian audisi umum Djarum Foundation 2019 dijadwalkan berlangsung di lima kota, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo, dan Kudus. Proses seleksi dilakukan untuk dua kelompok usia, yakni di bawah 11 tahun dan di bawah 13 tahun. Pemenang bakal mendapatkan beasiswa berlatih bulutangkis bersama PB Djarum.

Polemik mengenai seleksi atlet itu berawal dari surat KPAI pada tanggal 29 Juli 2019 tentang permintaan pemberhentian audisi oleh produsen rokok itu. Surat itu dikirimkan setelah KPAI melakukan investigasi dalam ajang Audisi di Kota Bandung yang digelar 28-30 Juli 2019.

Komisioner KPAI bidang Kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan eksploitasi terhadap anak dalam acara itu terlihat dari pemasangan logo Djarum di seragam peserta dan atribut lainnya. Menurut dia, pemasangan logo rokok di acara anak-anak melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan produk tembakau yang mengandung zat adiktif. Salah satu poin dalam aturan itu melarang mengikutsertakan anak-anak dalam iklan rokok. “Anak-anak harusnya dijauhkan dari simbol rokok,” kata dia.

Berdasarkan pemantauan kegiatan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis di Purwokerto, meski tidak lagi memakai nama Djarum, masih terdapat beberapa nama Djarum yang tersebar di arena seleksi pebulutangkis muda itu. Nama Djarum masih terdapat pada nomor punggung peserta yang berusia anak.

Logo Djarum Foundation antara lain masih terpasang kaos panitia pelaksana. Selain itu, kaos yang dikenakan legenda bulu tangkis yang berada menghadiri audisi itu juga masih ada tulisan Djarum Foundation. Papan sponsor yang berada di dalam GOR Satria masih terlihat ada tulisan Djarum Foundation.

Berita terkait

Cerita Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang Saling Dukung Saat Piala Thomas Uber 2024

1 hari lalu

Cerita Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Chico Aura Dwi Wardoyo yang Saling Dukung Saat Piala Thomas Uber 2024

Atlet bulu tangkis Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo dan Ester Nurumi Tri Wardoyo membagikan cerita kedekatannya sebagai kakak-adik.

Baca Selengkapnya

Dipuji Netizen Karena Cantik dan Piawai Berbahasa Inggris, Komang Ayu Cahya Dewi Menanggapi dengan Bahasa Bali

2 hari lalu

Dipuji Netizen Karena Cantik dan Piawai Berbahasa Inggris, Komang Ayu Cahya Dewi Menanggapi dengan Bahasa Bali

Komang Ayu Cahya Dewi mengaku lebih senang dipuji karena kemampuannya di lapangan ketimbang hanya dilihat dari fisik.

Baca Selengkapnya

Setelah Bersinar di Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Incar Ranking 30 Besar Dunia dan Naik Podium

2 hari lalu

Setelah Bersinar di Piala Uber 2024, Komang Ayu Cahya Dewi Incar Ranking 30 Besar Dunia dan Naik Podium

Komang Ayu Cahya Dewi menjadi penentu kemenangan saat tim bulu tangkis Indonesia mengalahkan Korea Selatan di semifinal Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Sebut Piala Thomas 2024 Jadi Simulasi Bagus Buat Olimpiade Paris 2024, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jonatan Christie Sebut Piala Thomas 2024 Jadi Simulasi Bagus Buat Olimpiade Paris 2024, Ini Alasannya

Tekanan yang dirasakan Jonatan Christie di Final Piala Thomas 2024 memberinya gambaran pertandingan di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ikuti 4 Turnamen Tur Asia, Sabar / Reza Targetkan Bisa Masuk 20 Besar Ranking BWF

3 hari lalu

Ikuti 4 Turnamen Tur Asia, Sabar / Reza Targetkan Bisa Masuk 20 Besar Ranking BWF

Sabar / Reza mengincar kenaikan ranking BWF hingga 20 besar lewat tur Asia. Mereka akan mengikuti kejuaraan di Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Indonesia di Uber Cup dan Prestasi Pebulutangkis Putri

4 hari lalu

Sejarah Indonesia di Uber Cup dan Prestasi Pebulutangkis Putri

Indonesia berhasil mengukir sejarah meraih Piala Uber Cup pada 1975, 1994, dan 1996. Bagaimana prestasi pemin bulu tangkis putri

Baca Selengkapnya

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

4 hari lalu

Catat Rekor Tak Terkalahkan dalam 16 Pertandingan Terakhir, Jonatan Christie Belum Puas

Jonatan Christie selalu meraih kemenangan saat bertanding di Piala Thomas 2024 dari babak penyisihan grup hingga final.

Baca Selengkapnya

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

4 hari lalu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia, yang sama-sama meraih perak, telah kembali ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo Yakin Tren Positif Atlet Bulu Tangkis Indonesia Berlanjut ke Olimpiade Paris 2024

Menpora Dito Ariotedjo meminta kepada semua atlet dari cabang olahraga yang sudah lolos Olimpiade Paris 2024 agar terus fokus mengikuto pelatnas.

Baca Selengkapnya

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

5 hari lalu

Profil Ester Nurumi Tri Wardoyo, Atlet Tunggal Putri Indonesia yang Jadi Sorotan di Piala Uber 2024

Atlet tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo menjadi sorotan dalam gelaran Piala Uber 2024. Ia membuat He Bing Jiao kerepotan di babak final.

Baca Selengkapnya