Program Khusus untuk Hendra / Ahsan hingga Olimpiade 2020
Reporter
Tempo.co
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 30 Desember 2019 11:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Usia mereka tak muda lagi. Pada tahun ini, Mohammad Ahsan berusia 32 tahun dan Hendra Setiawan 35 tahun. Sebagai atlet yang berkompetisi di tingkat dunia, Hendra / Ahsan mulai memasuki masa senja. Karena itu, program latihan khusus disiapkan bagi keduanya.
Pelatih bulu tangkis ganda putra, Herry Iman Pierngadi, mengatakan pasangan juara dunia dan All England tersebut akan menjalani program kebugaran fisik khusus. Performa mereka diharapkan tetap terjaga hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Program tersebut secara khusus dirancang untuk pasangan yang dijuluki The Daddies itu. “Karena mereka berbeda dengan para pemain yang lebih muda, mereka kita jaga programnya, khusus untuk menjaga kebugaran fisiknya,” ucap Herry, akhir pekan lalu.
Atas alasan faktor usia tersebut, Herry mengakalinya dengan program spesial yang akan Hendra / Ahsan jalani selama latihan di pemusatan latihan nasional PB PBSI. Latihan ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tapi juga mencegah cedera.
Pasangan ganda putra peringkat ke-2 dunia itu tentu saja harus menjaga fisik mereka hingga Olimpiade Tokyo 2020, yang akan berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus. Sebab, meski sudah mengamankan tiket Olimpiade, mereka masih harus menjalani beberapa turnamen kualifikasi yang berlangsung hingga April tahun depan.
“Mereka dijaga khusus. Mau meningkatkan lagi, saya rasa tidak bisa. Yang terpenting jangan sampai cedera,” ucap Herry. "Beberapa turnamen sisa di 2020 ada di Malaysia, Indonesia, Piala Thomas, All England, Badminton Asia Championships, dan terakhir Olimpiade.”
Setelah melewati musim kompetisi 2019 sebagai pemain profesional, Ahsan/Hendra kembali berstatus sebagai pemain pelatnas mulai 2020. Nama mereka pun tercantum dalam 105 atlet yang dipanggil masuk ke pemusatan latihan di Cipayung.
Masuknya Hendra / Ahsan kembali ke pelatnas diharapkan bisa menjadi panutan bagi para pemain muda. “Cukup penting karena mereka pemain senior yang berpengalaman. Ini role model ganda putra dan pemain senior yang harus dicontoh," kata Herry.
Meski Hendra / Ahsan sudah tak muda lagi, prestasi mereka masih cukup mentereng. Pada tahun ini, Hendra / Ahsan berhasil menggondol tiga gelar prestisius, yakni All England, Kejuaraan Dunia, dan BWF World Tour Finals.
Karena itu, Herry berharap keberadaan mereka di Cipayung dapat menginspirasi sekaligus memotivasi para pemain muda dalam hal kedisiplinan dan pola latihan untuk menjadi seorang juara.
“Jauh lebih mudah melihat mereka langsung di sini, lebih mengerti langsung, dan ada contoh yang dibandingkan,” ucap Herry. “Tak sekadar attitude-nya, tapi bagaimana kehidupan seorang atlet untuk menjadi juara dan seperti apa pola hidup mereka.”
ANTARA | FIRMAN ATMA