Mulyo Handoyo: Persaingan Tunggal Putra Tak Lagi Seseru Dulu
Reporter
Egi Adyatama
Editor
Nurdin Saleh
Kamis, 16 Januari 2020 19:50 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan pelatih tunggal putra Indonesia Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, menilai terjadi penurunan tingkat persaingan di nomor tunggal putra bulu tangkis dunia. Ia menilai persaingan saat ini masih ada di bawah era keemasan, saat pemain top dunia seperti Lin Dan (Cina), Taufik Hidayat (Indonesia), Peter Gade (Denmark), hingga Lee Chong Wei (Malaysia) masih berjaya.
"Betul, persaingannya tak seketat dulu. Padahal semestinya banyak pemain yang punya kualitas," kata Mulyo saat ditemui di sela turnamen Indonesia Masters 2020, di Istora Senayan, Jakatrta Pusat, Kamis, 16 Januari 2020.
Mulyo saat ini menjadi pelatih di sektor tunggal di Pelatnas Singapura. Ia adalah sosok di balik mulai menanjaknya performa tunggal putra Singapura, Loh Kuan Yeuw. Meski begitu, Mulyo menilai saat ini, nomor paling bergengsi ini hanya dikuasai oleh wakil Jepang Kento Momota.
"Yang konsisten hanya Momota. Yang lain saya bilang belum konsisten. Meski sekelas Victor Axelsen dia punya kemampuan baik, cuma konsistensinya dalam persaingan ini belum konsisten, belum stabil," kata Mulyo.
Konsistensi ini yang Mulyo nilai menjadi pembeda antara generasi keemasan tunggal putra dengan saat ini. Mulyo memuji Momota sebagai satu-satunya pemain era sekarang, yang dapat bersaing dengan era keemasan Taufik, Lin Dan, Gade, dan Chong Wei.
"Kalau mereka satu generasi, ya kurang lebih lah. Seru pasti. Soalnya kita tahu juga Momota mentalnya luar biasa," kata dia.
Meski telah selesai melatih Taufik, Mulyo tetap bergelut di nomor tunggal sebagai pelatih. Ia sempat membantu mengangkat tunggal putra India, saat melatih di sana. Nama-nama seperti Kidambi Srikanth, Prannoy HS, hingga Sameer Verma menanjak performanya bersama Mulyo.