Tim Merah Putih akan berjuang dengan 41 negara yang turut serta dalam pesta olahraga pantai ini.
Komandan Pelatnas ABG Djoko Pramono menyatakan bahwa semua kontingen Indonesia saat ini sudah melakukan persiapan di Bali. Namun, tidak demikian untuk cabang Jet ski dan TBR (Dragon Boat). "Keduanya baru akan berangkat ke sana pertengahan bulan ini," katanya ketika ditemui di Gedung KONI/KOI, Selasa (2/9).
Djoko sangat mengharapkan agar Indonesia dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik di sana.
"Diharapkan kali ini kita bisa membuat catatan lebih baik dibandingkan Asian Games di Doha dua tahun lalu," kata Djoko. Dia optimis meskipun banyak cabang yang diikuti di ABG berasal dari olahraga di luar penanganan KONI. Dua contohnya adalah cabang surfing dan jet ski. "Banyak atletnya yang sudah masuk dalam kelas dunia," katanya. Oleh karena itu, Djoko sangat berharap sumbangan medali dapat berasal dari dua cabang ini.
Djoko juga melihat ada enam cabang olahraga yang sangat berpotensi menyumbangkan medali. Menurut dia, cabang-cabang ini adalah pencak silat, paralayang, voli pantai, TBR atau dragon boat, selancar angin, dan binaraga. "Itu dilihat dari bagaimana prestasi mereka dibandingkan dengan negara-negara lain," katanya.
Di Asian Games Doha 2006 lalu Indonesia berhasil mendapat 2 emas, 3 perak, dan 15 perunggu. Dengan perolehan itu, Indonesia menduduki peringkat ke-22 dari 45 negara peserta. Peringkat itu di bawah beberapa negara Asia Tenggara lainnya. Thailand berhasil menjadi yang terbaik di peringkat 5. Sisanya, Singapura peringkat 11, Malaysia peringkat 16, Filipina peringkat 18, dan Vietnam peringkat 19.
Di tengah masalah kurangnya dana yang masih membelit, Ketua KONI/KOI Rita Subowo tetap optimistis pelaksanaan ABG tetap dapat berlangsung lancar. "Kami terus berusaha untuk mendapat sponsor dari banyak pihak," katanya saat ditemui di tempat yang sama. Joko menimpali bahwa sampai saat ini sudah ada lima sponsor yang berkenan melakukan kerja sama. "Beberapa di antaranya Pertamina dan Panasonic (produsen produk elektronik)," katanya.
Ezther Lastania