Ketua KOI Cari Masukan Induk Organisasi Soal New Normal

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Senin, 25 Mei 2020 01:27 WIB

Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari menjelaskan dampak penyebaran virus corona untuk terhadap kualifikasi Olimpoade 2020, Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau National Olympic Committe (NOC) Indonesia bakal mencari masukan dari induk organisasi olahraga terkait dengan sistem pembinaan dan pelatihan atlet di masa New Normal di tengah pandemi Covid-19.

"Soal New Normal akan kami bahas pada Rapat Anggota Luar Biasa NOC 4 Juni nanti. Kami akan mencari masukan karena perlakukan masing-masing induk organisasi berbeda," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Ahad.

New Normal merupakan pola hidup baru terhadap perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 yang hingga saat ini masih terjadi.

Menurut Okto, pembahasan New Normal itu memang harus segera dilakukan agar secepatnya didapat protokol yang jelas soal pembinaan dan pelatihan atlet. Apalagi terkait protokol juga harus melibatkan banyak pihak termasuk pemerintah dalam hal ini Kemenpora hingga Gugus Tugas Covid-19.

"Terkait New Normal harus realistis karena kita belum tahu arah Covid-19. Tapi latihan juga tidak boleh berhenti. Proses regenerasi atlet juga harus berjalan," katanya menambahkan.

Advertising
Advertising

Akibat pandemi Covid-19, pemusatan latihan nasional yang selama ini berlangsung banyak yang dihentikan. Apalagi beberapa cabang olahraga sasaran utamanya adalah Olimpiade Tokyo. Hanya saja kejuaraan empat tahunan itu harus diundur tahun depan.

Hal sama terjadi dengan persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Selain kejuaraannya diundur tahun depan, hampir semua aktivitas atlet juga dihentikan meski beberapa cabang masih menjalani pelatihan.

Cabang olahraga yang hingga saat ini menjalani latihan tertutup diantaranya menembak, angkat besi dan bulu tangkis. Hanya saja perlakuan masing-masing cabang tetap berbeda.

"Saya sadari tiap cabang olahraga itu beda-beda karakter. Setelah dirumuskan protokolnya seperti apa baru akan kami sosialisasi. Makanya, nanti kami akan berkoordinasi dengan cabang olahraga yang ada di bawah KOI pada rapat anggota tahunan awal Juni nanti," kata Okto.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

21 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

12 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

12 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya