Warga mengenakan masker saat berjalan di depan logo Olimpiade di area tepi pantai di Taman Laut Odaiba di Tokyo, Jepang, 27 Februari 2020. Olimpiade 2020 diklaim akan digelar paling lambat pada pertengahan 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha/File Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade 2020 jadi tidaknya dilaksanakan akan segera dibuat berdasarkan pemantauan pada perkembangan penanganan wabah virus corona di Jepang hingga musim semi tahun depan, atau sekitar bulan Maret hingga Mei 2021.
Perkembangan baru itu diungkapkan Anggota Dewan Eksekutif Olimpiade 2020, Toshiaki Endo, seperti dilapokan Reuters, Jumat, 5 Juni 2020.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menunda Olimpiade di bulan Maret. Semestinya, Olimpiade Tokyo berlangsung pada Juli tahun ini.
Sebelumnya, Kepala Inspektorat IOC untuk Tokyo John Coates, mengatakan bahwa jika pada bulan Oktober wabah virus corona belum hilang maka keputusan untuk menyederhanakan Olimpiade harus dibuat.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada hari Kamis bahwa penyelenggara mencari cara untuk menyederhanakan pelaksanaan Olimpiade.
Sehubungan dengan wacana tersebut, panitia penyelenggara juga telah memutuskan untuk tidak mengadakan acara hitung mundur Olimpiade karena pandemi COVID-19.
Penyelenggara berusaha untuk memotong biaya yang terkait dengan penundaan dan juga sadar akan risiko wabah corona.
"Kita tidak dapat mengadakan acara kerumunan dalam skala besar sementara risiko infeksi masih berlanjut," kata sumber di panitia penyelenggara yang tidak disebutkan namanya.