TEMPO Interaktif, Taiwan: Pebulutangkis putri Indonesia, Pia Zebadiah Bernadet, gagal melangkah ke final turnamen bulutangkis Taiwan Grand Prix Gold 2008 berhadiah US$ 170 ribu (sekitar Rp 1,58 miliar), setelah dalam semifinal dikalahkan lawannya.
Pada pertandingan yang digelar Sabtu sore (13/9) di Hsinchuang Gymnasium Taipei County, Taiwan itu, Pia dikalahkan oleh unggulan kedua dari India, Saina Nehwal dengan angka mudah 9-21, 11-21.
Dengan kekalahan ini, Pia tak mampu mengulangi kecemerlangannya saat di perempatfinal Jumat menundukkan rekan senegaranya yang juga unggulan ketiga, Maria Kristin Yulianti.
"Prestasi Pia sebetulnya bagus. Dia sempat mengalahkan beberapa pemain unggulan seperti Wong Julia (Malaysia) dan Maria Kristin, namun entah mengapa hari ini mainnya jelek sekali," kata Marleve Mainaky, pelatih tunggal putri Indonesia, kepada Tempo. "Ia jadi serba salah. Kemampuannya mungkin hanya 40 persen saja yang keluar."
Ia juga gagal mengikuti langkah pasangan campuran Devin Lahardi Fitriawan/Lita Nurlita yang sebelumnya berhasil lolos ke partai puncak setelah menundukkan ganda Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dalam pertarungan melelahkan, 17-21, 21-19, 16-21.
Kendati pun Pia belum beruntung, namun Tim Merah-Putih masih bisa berharap di nomor ganda putri dan tunggal putra yang masih akan bertanding malam ini.
Di ganda putri, kesempatan merebut gelar ditumpukan pada pasangan baru tapi muka lama Rani Mundiasti/Jo Novita akan bertemu ganda Singapura Sari/Yao Lie.
Adapun satu-satunya tunggal putra Indonesia yang masih tersisa, Simon Santoso yang juga unggulan utama turnamen, akan menghadapi tantangan unggulan kedelapan dari Belanda Eric Pang.
Sementara itu, pasangan senior Candra Wijaya yang berpasangan dengan mantan pemain Indonesia yang kini membela Amerika Serikat, Tony Gunawan, akan berduel dengan ganda muda Malaysia, Thien How Hoon/Soon Hock Ong.
Bobby Chandra