TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemain voli pantai putri diadili oleh otoritas olah raga Brasil karena secara terbuka mengkritik Presiden Jair Bolsonaro. Namun, ia akhirnya hanya mendapat hanya hukuman peringatan.
Carol Solberg meneriakkan kalimat "Turunkan Bolsonaro" dalam wawancara di lapangan bulan lalu setelah menduduki urutan ketiga dalam sebuah turnamen di Rio de Janeiro.
Dia tadinya terancam dilarang bermain sementara atau dikenai denda berat namun pengadilan olah raga Brasil (STJD) mengubah denda 1.000 real (Rp 2,6 juta) menjadi cuma peringatan.
"Jika dia melakukannya lagi maka hukuman bisa lebih berat," kata Presiden STJD Otacilio Soares seperti dikutip Reuters.
"Anda tidak berada di sana untuk mengutarakan perasaan Anda tentang politik atau agama. Atlet bisa berbicara lewat media sosial," sambung Soares.
Solberg yang perkaranya ini menjadi buah bibir di Brasil tersebut mengaku sama sekali tidak menyesal.
"Saya sama sekali tak menyesalinya. Meyakini kebebasan dalam berekspresi saya hanya menyampaikan opini pribadi saya," kata Solberg.
Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia
2 Maret 2024
Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.
Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global
2 Maret 2024
Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global
Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global
Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta
26 Februari 2024
Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta
Puluhan ribu warga Brasil berunjuk rasa di Sao Paulo untuk mendukung Jair Bolsonaro, mantan presiden yang diduga merencanakan kudeta setelah kalah pemilu pada 2022.