Kemenpora Ajak Klub dan Kelompok Suporter Bahas Turnamen Pramusim Liga 1 2021
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Rabu, 17 Februari 2021 14:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora mengagendakan pertemuan dengan manajemen klub dan kelompok suporter Liga 1 dan Liga 2 pada Kamis, 18 Februari 2021. Rapat yang berlangsung itu bakal dipimpin langsung oleh Menpora, Zainudin Amali.
''Menpora dan PSSI akan berkomunikasi dengan pemilik klub liga 1 dan 2 serta pimpinan suporter secara virtual, terkait dengan rencana pelaksanaan turnamen pramusim dan kompetisi liga 1 dan 2. Yang direncanakan pada hari Kamis, 18 Februari 2021 pukul 14.00 WIB bertempat di wisma Kemenpora,'' kata Sekretaris Kemenpora, Gatot S Dewa Btoro saat dihubungi Tempo, Rabu, 17 Februari 2021.
Menurut Gatot, pertemuan ini akan membahas terkait wacana gelaran turnamen pramusim sebelum kompetisi resmi dihelat. "Adapun, agendanya adalah silaturahmi dengan stakeholders sepak bola dan penyampaian rencana PT LIB tentang persiapan pelaksanaan turnamen pramusim dan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 serta penerapan protokol kesehatan secara ketat,'' ucap Gatot.
Baca juga : PSM Makassar Terancam Tidak Bisa Bermain di Liga 1 2021, Ini Penjelasan PT LIB
Sebelumnya, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru atau LIB telah mengagendakan turnamen pramusim pada Maret 2021. Turnamen ini akan digelar sebagai ajang pemanasan sebelum dimulainya Liga 1 dan Liga 2 yang direncanakan bergulir pada Juni mendatang.
PSSI dan PT LIB sedang menunggu izin dari kepolisian untuk mengelar kompetisi sepak bola. Kini, nasib kompetisi olahraga nasional ada di tangan kepolisian apakah akan menurunkan izin keramaian atau tidak. Seiring dengan rencana pramusim dan kompetisi, salah satu perhatian adalah terkait suporter.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan telah menegaskan bakal ada larangan suporter untuk datang ke stadion secara langsung. Kemenpora dan PSSI tidak ingin bergulirnya kompetisi Liga 1 menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.