Vettel bergabung dengan Aston Martin setelah dikeluarkan oleh Ferrari tahun lalu. Musim F1 2020 adalah musim yang mengecewakan bagi pembalap Jerman itu karena ia finis di urutan ke-13 dalam kejuaraan pembalap dengan hanya meraih satu podium. topgear.com
TEMPO.CO, Jakarta - Sebastian Vettel marah dan kesal setelah mendapatkan hasil buruk kualifikasi seri pembuka Formula 1 di Bahrain, Sabtu, dalam debutnya sebagai pembalap tim Aston Martin.
Juara dunia empat kali itu, yang meninggalkan Ferrari untuk bergabung dengan tim yang musim lalu bernama Racing Point itu, gagal menyintas Q1 dan bakal start dari P18.
"Kenyataannya seperti itu," kata Vettel pascakualifikasi seperti dikutip AFP.
"Kita lihat apa yang bisa kami lakukan besok, tapi saya masih belajar. Jika saya panik, akankah itu membantu?"
"Tentunya, saya kesal dan marah karena ini bukan kesalahan kami, dalam hal ini, gagal lolos, tapi kami harus menerimanya dan melakukan apa yang kami bisa lakukan di balapan."
Upaya Vettel di menit-menit terakhir Q1 terhalang dua bendera kuning, menyusul insiden yang melibatkan mobil Haas Nikita Mazepin dan Ferrari Carlos Sainz.
"Tentunya, ada potensi bagi kami untuk melaju jauh lebih kencang, tapi saya memiliki masalah dengan bendera kuning itu di lap saya sehingga mustahil untuk kembali," kata Vettel.
Kendati demikian, tim tetap optimistis setelah mendapati Lance Stroll mengklaim P10 untuk Aston Martin.
Tim tersebut juga berupaya mengembalikan kejayaan brand mobil sport asal Inggris itu di Formula 1 sejak terakhir kali berpartisipasi di ajang balap jet darat itu pada 1960.
Sebastian Vettel pada Kamis mengungkapkan ia menjuluki mobilnya "Honey Rider' terinspirasi oleh 'James Bond girl' yang diperankan oleh Ursula Andress di Dr No.