TEMPO.CO, Jakarta - Dillian Whyte berharap pertarungan tinju kelas berat blockbuster antara Anthony Joshua dan Tyson Fury gagal. Kegagalan rencana itu membuat dia mendapatkan kesempatan untuk merebut gelar juara tinju dunia.

Whyte telah menempatkan dirinya kembali ke gambar gelar kelas berat setelah merebut kembali sabuk sementara WBC pada Sabtu malam di Gibraltar dengan kemenangan atas Alexander Povetkin. Kemenangan itu membalas kekalahan telaknya dari petinju asal Rusia pada Agustus 2020.

Petinju berjuluk "The Body Snatcher" terang-terangan ingin agar kesepakatan besar dua pertarungan itu gagal. “Saya ingin sekali melawan Fury dan Anthony Joshua. Semua orang bilang rencana pertarungan sudah selesai, tapi belum ada kepastian," kata Whyte kepada Monday's Drive dikutip dari Talksport, Selasa, 30 Maret 2021.

Baca juga : Jadwal Tinju: Carl Frampton vs Jamel Herring Berebut Gelar Kelas Bulu WBO

“Saya pikir kesepakatannya belum selesai dan belum jelas. Jika Anda ingin bertarung, seharusnya tempat pertarungan sudah bisa dipastikan. Semua yang ada di luar sana menyebut Joshua dan Fury telah menandatangani kesepakatan untuk bertarung satu sama lain, tapi itu tidak berarti perkelahian akan terjadi," kata dia.

Petinju asal Inggris itu melanjutkan, "Semoga saja rencana itu gagal dan saya bisa melawan salah satu dari mereka untuk gelar juara dunia."

Dillian Whyte mengaku senang dengan laga tinju dengan menang KO pada ronde pertama atas petinju veteran Povetkin. “Saya hanya melakukan sedikit penyesuaian dari pertarungan pertama, karena saya tahu seberapa kuat saya,” kata Whyte. "Aku percaya pada diriku sendiri. Saya tahu saya bisa melakukan itu ke Povetkin. Saya kecewa tidak melakukannya lebih awal."