Hari ini, 27 April, Petinju Tak Terkalahkan Rocky Marciano Gantung Sarung Tinju
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Selasa, 27 April 2021 15:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini, 27 April, 56 tahun yang lalu, petinju dengan rekor tak terkalahkan, Rocky Marciano memutuskan untuk mundur dari dunia tinju. Rocky memegang juara kelas beratnya pada kurun waktu 1952-1956.
Petinju yang dijuluki Sang Raja Knockout ini telah mencatatkan 49 kemenangan beruntun, 43 di antaranya didapat dengan knockout atau KO. Rocky juga terpilih sebagai Fighter of The Year oleh Ring Magazine selama 3 kali, selain Rocky, Muhammad Ali juga pernah terpilih dalam nominasi ini secara berturut-turut.
Rocky merupakan seorang imigran Italia yang lahir dengan nama Rocco Francis Marchegiano pada 1 September 1923. Rocky tumbuh besar bersama keluarganya di Brockton, Massachusetss, Amerika Serikat.
Sebelumnya tidak ada yang menyangka jika Rocky akan menjadi petinju dengan gelar tanpa terkalahkan, sebab ketika berusia 18 bulan ia menderita penyakit pneumonia. Namun, penyakit yang ia derita saat balita tak membuatnya gentar menjajaki dunia olahraga.
Sebelum menjadi petinju profesional yang memenangkan banyak gelar, Rocky terlebih dahulu terjun ke dunia olahraga bisbol dan sepak bola saat duduk di bangku SMP. Namun, ia tidak memiliki pengalaman yang banyak dalam olahraga ini sebab ia di keluarkan dari tim karena ketahuan bergabung dengan tim lainnya.
Rocky mengenal dunia tinju saat bergabung dengan militer Amerika Serikat, dimana perang dunia pertama sedang berkecamuk. Rocky memulai pertandingan tinjunya di kelas amatir pada 1946 dan berhasil memenangkan turnamen tinju tersebut.
Sadar akan kemampuannya dalam dunia tinju, membuat Rocky memutuskan untuk berkarir secara profesional di olahraga tinju pada 12 Juli 1948. Di awal karirnya sebagai petinju profesional, Rocky mengemas 16 pertandingan dengan catatan KO secara beruntun.
Sejak karir awalnya hingga 1951, Rocky telah membuat 42 penampilan. Pada 1952, ia memiliki kesempatan untuk meraih gelar juara dunia dengan melawan Jersey Joe Walcott yang memiliki rekor 51 kali menang, 16 kali kalah, dan dua kali seri.
Rocky yang diunggulkan dalam pertandingan tersebut awalnya terseok-seok ketika hantaman demi hantaman yang diberikan Jersey menghujam wajahnya. Pada akhirnya Sang Raja Knockout mampu mengalahkan Jersey di ronde 13 dengan pukulan Hook-nya.
Jersey yang tidak terima dengan kekalahan tersebut, membuatnya kembali menantang rocky pada Juni 1953. Namun, Jersey kembali menerima kekalahan setelah terkapar ketika ronde pertama baru berjalan 2 menit 25 detik.
Rocky berhasil mempertahankan gelar juaranya ini ketika menang melawan Roland La Starza, 2 pertandingan melawan Ezzard Charles, dan Don Cockell. Pada September 1955 ia berhasil mengalahkan Archi Moore. Setelah pertandingan tersebut, tepatnya 27 April 1966, Rocky memutuskan untuk menggantung sarung tinjunya.
Rocky yang selama hidupnya tidak banyak diterpa banyak masalah, pada 31 Agustus1969 mengalami kecelakaan pesawat saat berkunjung ke Iowa, Amerika Serikat. Kecelakaan itu cukup dikenang di benak keluarga Rocky sebab ia meninggal 1 hari sebelum usianya 46 tahun.
Perjalanan hidup Rocky Marciano ini, menjadi ide pembuatan film Rocky. Film ini memiliki tokoh Robert “Rocky” Balboa yang dibuat sekaligus diperankan Sylvester Stallone. Tokoh Rocky digambarkan sebagai orang biasa yang menghadapi berbagai macam kondisi dan rintangan untuk menjadi petinju profesional,
GERIN RIO PRANATA
Baca: Tinju Dunia, 10 Juara Kelas Berat dengan Rasio Menang KO Terbesar