Profil Canelo Alvares, Raja Tinju Dunia yang Sukses Lewati 'Jebakan Kesuksesan'
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Sabtu, 8 Mei 2021 10:40 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Canelo Alvarez masih dianggap sebagai raja di ring tinju dunia, alias penghuni peringkat teratas ranking pound for pound (peringkat dunia tanpa mempertimbangkan kelas). Akhir pekan ini kehebatannya akan diuji Billy Joe Saunders dalam duel unifikasi gelar kelas menengah super di AT&T Stadium, Arlington, Texas, Amerika.
Ia sebenarnya memiliki nama lengkap Santos Saúl Álvarez Barragán. Julukan Canelo (cinamon) dilekatkan padanya karena ia berambut merah.
Canelo lahir di Guadalajara, Jalisco, Meksiko pada 18 Juli 1990. Ia adalah anak bungsu dari delapan bersaudara, tujuh di antaranya laki-laki.
Semua saudara laki-lakinya juga menjadi petinju profesional, termasuk petinju kelas welter Ramón Álvarez dan Ricardo Álvarez, serta mantan juara dunia sementara WBA, Rigoberto Álvarez.
Álvarez mulai menekuni tinju ketika berusia sekitar 13 tahun, setelah menyaksikan debut kakaknya Rigoberto sebagai petinju profesional. Sebagai amatir, pada 2004, ia memenangkan medali perak di Kejuaraan Nasional Junior Meksiko, yang diadakan di Sinaloa. Ia juga menjadi Juara Tinju Nasional Junior Meksiko 2005 di Tuxtla Gutiérrez, Chiapas, pada usia 15. Rekor amatirnya adalah 44-2 dengan 12 KO.
Cabelo Alvarez beralih ke profesional saat berusia 15 tahun karena kesulitan menemukan lawan junior yang sepadan. Dalam 19 bulan pertamanya sebagai seorang profesional, ia mengalahkan 11 dari 13 lawannya.
Selanjutnya: Karier Melesat
<!--more-->
Kariernya kemudian melesat. Hingga kini, gelar juara dunia di empat kelas berbeda sudah pernah dia rasakan, termasuk gelar menengah ringan, berat ringan, menengah, dan menengah super.
Sejak Desember 2020, ia memegang gelar juara kelas mengah super WBA (Super), WBC, dan The Ring. Saat melawan Billy Joe Saunders, asal Inggris, ia mengicar gelar WBO milik lawannya.
Selain dikenal tangguh di atas ring tinju, pria yang memulai debut tinjunya pada tahun 2005 ini juga dikenal sebagai seorang family man. Canelo percaya bahwa anaknya akan membantunya tetap membumi dan menghindari jebakan yang sering dilanggar oleh banyak legenda olahraga di masa lalu.
Ia mengaku menikmati tinju, yang sudah lebih dari separuh hidupnya sebagai pria 30 tahun telah ia tekuni. “Saya suka. Saya selalu termotivasi karena saya suka tinju." ujarnya.
Ia marasa tidak bisa hidup tanpa tinju. “Inilah realitas hidup saya. Tidak ada tinju, tidak ada kehidupan." tambahnya.
Ia percaya bahwa orang dilahirkan dengan mentalitas tertentu dan ia merasa memiliki hal tersebut. "Saya percaya bahwa anda dilahirkan dengan mentalitas tertentu dan saya pikir saya memilikinya," kata dia.
Sebagai juara dunia, diakuinya banyak godaan yang dihadapi di luar ring. Tapi, ia memiliki kendali diri berupa kehadiran anak-anak di rumah.
Selanjutnya: Selamat karena Anak
<!--more-->
Canelo Alvarez kini hidup bersama Marisol González, yang merupakan Miss Mexico Universe 2003 juga reporter olahraga untuk Televisa Deportes. Ia memiliki tiga putri dan satu putra, semuanya dari ibu yang berbeda.
Menurutnya, anak-anaknya itulah yang membuatnya tak terjerumus ke dalam kehancuran seperti para juara lain ketika bergelimang ketenaran dan uang.
“Anak-anak saya akan menjadi orang-orang yang membuat saya membumi. Saya selalu memikirkannya sebelum membuat keputusan," ujarnya.
Canelo Alvarez termasuk salah satu petinju dengan bayaran tertinggi. Pada 2018 ia menandatangani kontrak kesepakatan 11 pertarungan senilai 280 juta poundsterling (Rp 5,6 triliun) dengan Golden Boy Promotions. Namun, melepaskan diri dari kontrak itu sebelum selesai, pada 2020.
Canelo Alvarez kini memiliki rekor tinju dunia 55-1-1 (37 KO). Satu-satunya kekalahan yang ia alami adalah saat meawan Floyd Mayweather Jr pada 2013.
SUN | THEGUARDIAN | ANGGIE RIZKI GOVALDI
Baca Juga: Billy Joe Saunders Ingin Seperti Mayweather Jr