Pakar Ini Sebut Gelembung Covid-19 di Kampung Atlet Olimpiade Tokyo Sudah Pecah
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Selasa, 20 Juli 2021 12:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gelembung (bubble) untuk mengendalikan infeksi Covid-19 di Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo dinilai sudah pecah. Hal itu menimbulkan risiko penyebaran infeksi ke masyarakat umum di Jepang.
Penilaian itu disampaikan oleh pakar kesehatan setempat, Kenji Shibuya, yang juga mantan direktur Institute for Population Health di King's College London.
"Jelas bahwa sistem gelembung telah rusak," kata Kenji Shibuya. "Kekhawatiran terbesar saya adalah, tentu saja, akan ada sekelompok infeksi di perkampungan atau di beberapa akomodasi dan muncul interaksi dengan penduduk setempat."
Sejak 2 Juli, penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 telah melaporkan 58 kasus positif di kalangan atlet, ofisial, dan jurnalis. Pada Ahad lalu, kasus Covid-19 pertama muncul di Kampung Atlet, yang akan dihuni 11.000 atlet.
Kenji Shibuya menyatakan, pengujian yang tidak memadai saat kedatangan, kesulitan mengendalikan pergerakan orang saat sudah ada di Tokyo, membuat Olimpiade bisa memperburuk penyebaran varian virus Delta di Jepang.
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan pekan lalu bahwa protokol pengujian dan karantina akan membuat "nol" risiko peserta Olimpiade menginfeksi penduduk di Jepang.
Menurut Shibuya, pernyataan itu membingungkan, membuat marah orang karena kondisi sebenarnya di lapangan benar-benar berlawanan.
Pada bulan April, Shibuya ikut menulis komentar di British Medical Journal bahwa Olimpiade harus "dipertimbangkan kembali" karena ketidakmampuan Jepang untuk menahan kasus virus corona.
Kasus Covid-19 baru di Tokyo mencapai 1.410 pada hari Sabtu, hampir mendekati jumlah selama enam bulan, sementara Olimpiade akan dimulai hanya dalam tiga hari.
Pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa faktor musiman, peningkatan mobilitas, dan penyebaran varian Delta dapat menyebabkan lonjakan melewati 2.000 kasus per hari di Tokyo pada bulan depan.
Sejauh ini hanya 33 persen orang di Jepang yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19. Negara itu masuk jajaran terendah di antara negara-negara kaya, menurut pelacak Reuters.
Selanjutnya: Rekap Jejak Kasus Covid-19 di Olimpiade Tokyo
<!--more-->
Berikut adalah daftar dan urutan kronologis kasus positif Covid di Olimpiade Tokyo, seperti dikutip Reuters:
20 Juni 2021:
Seorang pelatih skuad Uganda dinyatakan positif setibanya di Bandara Narita dan dikarantina di tempat yang ditunjuk pemerintah. Anggota tim lainnya berangkat dengan bus ke kota tuan rumah, Izumisano dekat Osaka di Jepang barat.
23 Juni:
Seorang atlet Uganda dinyatakan positif.
4 Juli:
Seorang anggota tim dayung Olimpiade Serbia dinyatakan positif pada saat kedatangan. Empat anggota tim lainnya diisolasi karena kontak erat.
9 Juli:
Satu atlet Lithuania dan satu atlet Israel dinyatakan positif. Laporan selanjutnya mengatakan hasil tes Lituania tidak jelas dan kemudian dinyatakan negatif.
14 Juli:
• Seorang tukang pijat untuk tim rugby sevens putri Rusia dinyatakan positif, yang memaksa tim tersebut diisolasi selama dua hari.
• Tim pengungsi Olimpiade telah menunda kedatangannya di Jepang, menyusul kasus positif dengan seorang ofisial tim di Doha. Pejabat yang terinfeksi tanpa gejala dikarantina, dan 26 dari 29 pengungsi akan tetap berada di kamp pelatihan mereka di Doha.
• Tujuh staf di sebuah hotel di Hamamatsu, Jepang tengah, tempat puluhan atlet Brasil menginap dinyatakan positif.
• 21 anggota tim rugbi Afrika Selatan diisolasi setelah mereka diyakini telah melakukan kontak erat dengan sebuah kasus dalam penerbangan mereka.
15 Juli:
• Delapan atlet dari tim rugby wanita Kenya diklasifikasikan sebagai kontak dekat, setelah kasus positif virus corona ditemukan dalam penerbangan mereka ke Tokyo.
• Bintang bola basket AS Bradley Beal harus melewatkan Olimpiade Tokyo karena memasuki protokol virus corona di kamp pelatihan di Las Vegas.
16 Juli:
• Pemain tenis Australia Alex de Minaur dinyatakan positif Covid-19 sebelum keberangkatannya ke Olimpiade Tokyo.
• Seorang anggota delegasi Olimpiade Nigeria yang dites positif terkena virus corona di bandara Narita pada Kamis telah dirawat di rumah sakit. Orang itu, berusia 60-an, hanya memiliki gejala ringan tetapi dirawat di rumah sakit karena usia lanjut dan kondisi yang sudah ada sebelumnya.
• Seorang non-residen terkait Olimpiade dinyatakan positif terkena virus. Tiga kontraktor Tokyo 2020, yang semuanya adalah penduduk Jepang, juga dinyatakan positif.
17 Juli:
15 orang dinyatakan positif Covid, termasuk kasus pertama di perkampungan atlet. Orang yang positif itu merupakan pengunjung dari luar negeri dan terlibat dalam penyelenggaraan olimpiade. Sisanya dua awak media, tujuh kontraktor, dan lima personel olimpiade.
18 Juli:
• Tiga anggota tim sepak bola Afrika Selatan, termasuk dua atlet, positif Covid-19.
• Anggota IOC Korea Selatan, Ryu Seung-min, dinyatakan positif saat tiba di Jepang.
• Panitia Olimpiade Tokyo menyebut ada 10 kasus baru yang terjadi sepanjang hari itu, termasuk dua atlet di Kampung Atlet.
19 Juli:
• Tiga orang - satu anggota personel Olimpiade, satu anggota media dan satu kontraktor - dinyatakan positif terkena virus.
• 21 orang delegasi sepak bola Afrika Selatan dikategorikan sebagai kontak dekat. Jumlah kontak dekat kemudian direvisi menjadi 18.
• Seorang di tim senam wanita AS dinyatakan positif.
20 Juli:
• Sembilan orang termasuk satu atlet yang tinggal di Kampung Atlet Olimpiade dinyatakan positif terkena virus corona. Delapan lainnya adalah pekerja sukarela, satu anggota personel Olimpiade dan enam kontraktor.
• Dua anggota tim bisbol Olimpiade Meksiko positif Covid-19 di hotel tim sebelum keberangkatan mereka ke Olimpiade Tokyo.
Baca Juga: Profil Duet Pedayung Muda Indonesia di Olimpiade Tokyo