Gagal Tambah Medali di Olimpiade Tokyo, Deni: Ini Hasil Maksimal

Minggu, 25 Juli 2021 22:50 WIB

Deni saat tampil di Olimpiade Tokyo, 25 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido
TEMPO.CO, Jakarta - Lifter Indonesia Deni belum berhasil menyumbangkan medali di Olimpiade Tokyo. Turun di kelas kelas 67 kg putra, Deni hanya mampu menempati peringkat ke-9 dengan mengumpulkan total angkatan 301kg.
Deni menyatakan bahwa capaiannya itu telah maksimal mengingat dirinya hanya memiliki waktu persiapan selama satu bulan. Dia pun menyatakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantunya.
"Mungkin ini yang terbaik yang saya berikan kepada Merah Putih. Walaupun buat saya pribadi kurang puas. Terimakasih kepada masyarakat Indonesia yang mendukung. Terimakasih juga kepada NOC Indonesia PB PABSI dan juga kepada pelatih. Saya minta maaf kalau ada yang kurang memuask,lllvan," kata Deni melalui keterangan tertulis.
Atlet berusia 31 tahun itu kurang puas dengan hasil yang dicapainya. Namun, dia merasa persiapannya sangat kurang untuk tampil di Olimpiade Tokyo.
"Buat saya pribadi tidak puas. Tapi, saya lihat lagi ke belakang persiapan seperti apa yang saya lakukan 1 bulan. Sebenarnya, tidak bisa jadi alasan saya titik penghabisan di sini. Cuman ya ada istilah ya sekeras apapun latihan kita tetap butuh waktu untuk persiapan," katanya.
Deni mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik. Dia mengungkapkan sudah mencapai peak performance pada Juni akhir dengan angkatan Snatch 140kg dan Clean and Jerk 170kg. Namun, setelah itu berbagai kendala dialaminya.
"Di Juli itu ada kendala pandemi Covid-19 dimana latihan yang tadinya 2 kali menjadi 1 kali. Ada 3 sampai 4 hari saya tidak latihan. Kedua, cedera lama saya kambuh lagi dan terbawa sampai pertandingan," jelasnya.
Saat bertanding tadi, pria asal Bogor itu mengaku ada masalah dengan tubuhnya. Dia pun tak mau memaksakan karena khawatir mengalami cedera lebih parah.
"Saya pas mau angkatan kedua mau totalitas cuman ada yang dirasa. Kalau cuma kayak tangan sekarang habis itu masih bisa di tahan tapi kalau yang di dalam itu saya tidak berani juga maksa. Takut something happen. Nggak ada yang saya kejar juga. Bukannya mau aman juga," katanya lagi.
Hal senada disampaikan oleh pelatihnya, Lukman. Menurut Lukman, bukan hanya faktor persiapan Deni sangat singkat tetapi juga cedera sangat mempengaruhi penampilannya.
"Kegagalan Deni tidak mencapai target prestasi angkatan total, karena faktor cedera lama pada paha kanannya kambuh lagi. Makanya, ketika dia berdiri merasa sakit pada angkatan Clean and Jerk. Akibatnya, dia tidak mampu 2 kali menyelesaikan angkatan Clean and Jerk 171 Kg," ujar Lukman.

Tampil di Tokyo International Forum, Ahad malam, 25 Juli, Deni memang tampak kurang maksimal sejak angkatan Snatch. Pada angkatan pertamanya, dia langsung gagal. Untungnya Deni mampu bangkit dan berhasil mengangkat beban 135 kg tersebut pada angkatan kedua. Namun, dia kembali gagal pada angkatan ketiga dengan beban seberat 140 kg .
Pada angkatan Clean and Jerk, Deni yang tampil ketiga kalinya di Olimpiade hanya mampu mengangkat 166 kg dengan sempurna di angkatan pertama. Namun, dia gagal pada angkatan kedua 171kg. Begitu juga pada angkatan ketiga.

Sejauh ini, cabang angkat besi telah menyumbang dua medali bagi kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Medali itu diraih melalui Windy Cantika Aisah yang menyumbang perunggu dan medali perak dari Eko Yuli Irawan.

Angkat besi pun masih berpeluang menambah medali melalui Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg putra, dan Nurul Akmal di +87 kg putri. Peluang medali bagi Kontigen Indonesia pun masih terbuka melalui cabang olahraga bulu tangkis dan panahan. Hingga pukul 19.00 WIB, Indonesia berada di peringkat 17 klasemen sementara Olimpiade Tokyo 2021 dengan 1 perak dan 1 perunggu.

Berita terkait

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

21 jam lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

2 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

5 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

6 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

7 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

7 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

8 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

13 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

13 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya