TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia diharapkan dapat mempertahankan optimisme di
Olimpiade Tokyo. Dua wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie harus bisa menjaga fokus terutama saat menyelesaikan babak eliminasi grup.
Pada hari ini, 28 Juli, di Musashino Sport Plaza, Jonatan akan menghadapi Loh Kian Yew (Singapura) pada laga terakhir Grup G. Dari tiga pertemuan, Jonatan selalu menang. Di laga sebelumnya Jojo,sapaan akrab Jonatan, melibas Mahmoud Aram 21-8, 21-14. Di atas kertas, Jojo yang menempati peringkat 7 dunia itu bisa atasi pemain Syria.
Sementara Anthony telah mengantongi kemenangan atas Gergely Krausz (Hungaria) 21-13, 21-8. Soren ini dia akan berjibaku dengan Sergey Sirant (peringkat 77 dunia) yang berstatus sebagai wakil darirefugee team IOC.
Peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Barcelona 1992, Alan Budikusuma, yakin dua wakil Indonesia itu bisa lolos dari fase grup. Dia memberikan pesan khusus kepada Jojo dan Anthony.
“Tapi, Jojo perlu lebih cepat beradaptasi agar bisa mengatasi kondisi pertarungan demi melanjutkan kiprahya,” ujar Alan melalui keterangan tertulis.
Alan menyebutkan
Jonatan Christie sudah memiliki kepercayaan diri yang baik hadapi pemain mana pun. Ia pernah mengalahkan pemain papan atas, termasuk Kento Momota yang jadi andalan tuan rumah Jepang, dan Victor Axelsen (Denmark).
“Itu seharusnya jadi modal tersendiri, terlebih di ajang sebesar Olimpiade. Optimisme itu harus dipertahankan, tapi dengan kosentrsai dan tenang,” ujar Alan yang juga pernah membawa Indonesia juarai Thomas Cup 1996 Hong Kong.
Begitu pun Anthony, kata Alan, diharapkan cepat membaca situasi pertarungan.
Di laga ini pun diharapkan kiprah Anthony mulus sehingga menjejak fase final.
“Kadang ada situasi yang tak terduga, dalam kondisi ini Anthony harus jaga emosi dan lebih sabar,” ujar Alan.
Alan mengingatkan para pemain Indonesia jangan terjebak pada beban lantaran bulu tangkis dipatok sebagai tambang medali emas. Mereka diharapkan tetap konsentrasi pada strategi dan teknis yang sudah dipersiapkan bersama pelatih.
Secara nonteknis, pemain harus benar-benar memahami latar belakang semua game plan yang disiapkan. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk memupuk ketenangan dan mental sehingga menambah kesiapan saat memasuki arena.
Alan menyebut, pemain dengan tipe menyerang kadang bisa jadi lengah justru lantaran ia terlalu terpaku pada serangan dan merasa sedang pas dalam permainannya, terlebih saat hadapi lawan yang peringkatnya lebih rendah. Ketika tiba-tiba pertarungan jadi sulit, jadi kebingungan sendiri.
Dalam situasi tak terduga seperti itu, Alan mengingatkan agar pemain kembali fokus pada strategi pemainan sendiri. Di sini peran pelatih sangat diperlukan buat menenangkan asuhannya di saat jeda skor.
“Pelatih juga harus jeli. Tapi, saya yakin itu jadi bagian dari persiapan mereka,” ujar Alan.
Bagi Jonatan Christie dan
Anthony Sinisuka Ginting ajang Olimpiade Tokyo merupakan Olimpiade pertamanya. Indonesia pernah dua kali meraih emas di cabang bulu tangkis nomor tunggal putra Olimpiade. Selain Alan Budikusuma, medali emas pernah dipersembahkan oleh Taufik Hidayat pada Olimpiade Athena 2004.