Ini Alasan Eng Hian Pasangkan Apriyani Rahayu dengan Greysia Polii

Reporter

Febriyan

Editor

Febriyan

Selasa, 3 Agustus 2021 14:48 WIB

Apriyani Rahayu dan Greysia Polii mendapat arahan dari pelatih Eng Hian di sela tampilan final bulu tangkis Olimpiade Tokyo, 3 Agustus 2021. REUTERS/Hamad I Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Sukses ganda putri Greysia Polii / Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo tak lepas dari sosok Eng Hian. Dia merupakan pelatih yang memasangkan keduanya hingga menempa mereka menjadi juara.

Eng Hian berperan penting dalam karir kedua anak asuhnya itu. Pada 2016, Greysia Polii sempat patah semangat setelah pasangannya, Nitya Krisihnda Maheswari, mengalami cedera serius dan harus gantung raket.

Greysia yang gagal pada dua Olimpiade sebelumnya juga sempat berpikir untuk pensiun dini. Eng Hian yang kemudian membujuk Greysia untuk tetap berjuang sambil menemukan pasangan yang pas.

Kebetulan saat itu Apriyani mendapatkan promosi ke pelatnas senior bulutangkis Indonesia. Sebagai pelatih kepala nomor ganda putri, Eng Hian melihat sosok Apriyani memiliki kemamuan di atas rata-rata pemain se-usianya. Dia pun lantas memasangkannya dengan Greysia Polii.

"Cuma Apri yang datang ke saya waktu masuk pelatnas. Dia datang dengan cuma punya raket dan uang Rp200 ribu di tangan. Dia bilang dia mau jadi juara, terserah koh Didi (panggilan Eng Hiang) mau kasih program apa, saya siap," kata Eng Hian mengenang pertemuan pertamanya dengan Apriyani seperti dilansir laman badmintonindonesia.org tahun lalu.

Advertising
Advertising

"Itu dibuktikan sama dia, saat masih tidak punya duit sampai sekarang sih tidak ada yang berubah, dari segi latihan dan kemauan masih sama."

Meskipun terpaut 10 tahun, Greysia / Apriyani membuktikan mereka mampu tampil saling mengisi di lapangan. Berbagai gelar juara telah mereka raih sejak saat itu seperti Thailand Open 2017, French Open 2017 hingga terakhir Thailand Open 2020.

Eng Hian sejak awal memang menargetkan anak asuhnya itu meraih medali emas Olimpiade. Dia pun selalu berpesan agar Greysia / Apriyani tak pernah berpuas diri setelah meraih gelar sebuah kejuaraan. Misalnya ketika mereka menjuarai Thailand Open tahun lalu.

"Target utama mereka kan lebih dari ini. Dalam hati tentu saya bangga sama mereka, luar biasa. Tapi saya nggak mau mereka puas di sini, jadi biasa saja. Habis juara, bagus, tapi itu di depan masih ada Olimpiade, target yang lebih besar lagi," ucap Eng Hian.

Dia pun memprediksi pasangan ini masih akan dapat bermain hingga 2022. Setelah itu, Eng Hian berharap bisa menemukan pasangan yang pas bagi Apriyani Rahayu jika Greysia Polii memutuskan gantung raket.

"Saya belum bisa melihat siapa yang cocok dipasangkan dengan Apri. Kalau secara teknik, yang mendekati Apri sih ada, tapi secara mental dan kemauan, belum ada," ujarnya.

Meskipun demikian, misi Eng Hian bersama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu belum tuntas. Mereka masih memiliki sejumlah kejuaraan yang harus diikuti pada tahun ini hingga tahun depan. Kompetisi BWF World Tour 1000 seperti Denmark Open dan Indonesia Open masih menanti pada Oktober dan November mendatang. Jika memungkinkan, keduanya bisa tampil pada All England tahun depan.

BADMINTONINDONESIA.ORG

Baca: Greysia Polii Sudah Bertekad Cetak Sejarah Sejak Usia 13 Tahun

Berita terkait

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

15 jam lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

20 jam lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

22 jam lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

1 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

4 hari lalu

Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024, Ini Fokus Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia resmi menunjuk Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu sebagai kapten.

Baca Selengkapnya

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

6 hari lalu

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu Jadi Kapten Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu ditunjuk berdasarkan hasil voting seluruh atlet yang tergabung di dalam tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

7 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

7 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

10 hari lalu

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

10 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya