Olimpiade Tokyo: Cerita Simone Biles dan Sekeping Perunggu Penuh Makna

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Rabu, 4 Agustus 2021 07:08 WIB

Simone Biles merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Pesenam putri Amerika Serikat Simone Biles akhirnya turun gelanggang lagi. Ia hanya meraih medali perunggu dari nomor balok keseimbangan. Tapi, medali itu disebutnya lebih berarti karena dia sudah berhasil memenangi sebuah pertarungan besar, dengan dirinya sendiri.

Biles memasuki arena setelah berhasil membuang keraguan, ketakutan, dan tekanan mental selama sepekan terakhir. Ia tampil lagi untuk berusaha melakukan apa yang sejak lama dia lakukan sebaik-baiknya, yakni memenangi medali Olimpiade. Ia akhirnya hanya merebut perunggu, kalah bersaing dari dua atlet Cina Guan Chenchen dan Tang Xijing.

Medali senam balok keseimbangan itu didapat setelah melewati tujuh hari yang panjang sejak ia
mengejutkan dunia dengan putusan mundur dari nomor beregu putri. Ia mundur ketika digadang-gadang akan bisa melewati raihan empat emas dan satu perunggu yang didapat dari Olimpiade Rio 2016.

Dia mundur karena menghadapi masalah mental dan berjuang mengatasi serangan "twisties" (semacam kendala mental di mana pesenam kehilangan rasa orientasi saat melakukan puntiran dan menggulingkan tubuh di udara dengan melawan gaya gravitasi).

Karena itu Biles mengatakan bahwa medali perunggu yang dia menangkan di Tokyo "jauh lebih manis" daripada medali perunggu yang dia sabet dari Olimpiade Rio.

"Setiap hari saya harus dievaluasi secara medis oleh dokter di sini, dan dua sesi bersama psikolog olahraga di sini juga, yang membantu saya sedikit lebih berkepala dingin," kata atlet berusia 24 tahun itu seperti dikutip Reuters.

"Saya dinyatakan lulus untuk mengikuti balok keseimbangan yang sejujurnya saya tidak terpikir saya mendapatkan izin melakukannya tadi malam."

Selama sepekan sebelumnya dia berjuang menghadapi disorientasi pada setiap nomor. Ada hal-hal lain yang tidak dia bicarakan di depan umum, seperti kematian bibinya beberapa hari lalu.

Lalu ada tekanan harapan dan media sosial yang tak kunjung berhenti di mana opini berkisar dari simpati luar biasa dari banyak kalangan termasuk mantan ibu negara Michelle Obama sampai mereka yang beranggapan dia telah menyerah.

"Berat, beda, kita masih manusia, kita punya perasaan..." kata Biles.

"Jadi pada akhirnya Anda harus sedikit lebih memperhatikan apa yang Anda katakan secara online karena Anda tak tahu apa yang sedang dialami atlet-atlet ini, serta olahraga mereka."

Selanjutnya: Bukan Pelipur Lara
<!--more-->
Bukan semata pelipur lara

Biles kemungkinan menekan tombol "reset" dan kembali ke awal sebelum merasa siap guna kembali beraksi, kata psikolog olahraga Dr. Hillary Cauthen, anggota dewan eksekutif Association of Applied Sport Psychology.

Dipuji karena mengangkat topik kesehatan mental di kalangan atlet yang menguatkan pandangan bintang tenis Jepang Naomi Osaka, Biles mengaku senang bisa melanjutkan diskusi mengenai masalah itu.

"Mengangkat topik pembicaraan kesehatan mental, bagi saya adalah penting bagi dunia karena orang harus menyadari bahwa pada akhirnya kita adalah manusia, kita bukan cuma hiburan," kata Biles.

Rencana berikutnya Biles adalah melalui segala proses. Ditanya tentang kemungkinan berlomba lagi pada Olimpiade Paris 2024, dia menjawab harus terlebih dahulu merenungkan Olimpiade ini. Dia sendiri pernah berkata akan pensiun setelah Olimpiade Tokyo 2020 tetapi awal tahun ini mengatakan mungkin lanjut berlomba setelah Olimpiade ini.

"Saat ini saya akan fokus kepada diri saya sendiri sedikit lebih sering ketimbang menutup-nutupi semua hal ini," tambah Biles.

"Ini lima tahun yang lama. Saya senang bisa tampil apa pun hasilnya. Saya melakukannya demi saya dan saya bangga kepada diri sendiri karena bisa berlomba lagi," kata Simone Biles.

Berita terkait

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

1 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

2 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

2 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

8 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

8 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

11 hari lalu

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

17 hari lalu

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengatakan wakil Indonesia perlu meraih status unggulan. Apa pertimbangannya?

Baca Selengkapnya

Daftar 11 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, yang Terbaru Rizki Juniansyah

24 hari lalu

Daftar 11 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, yang Terbaru Rizki Juniansyah

Indonesia sudah meloloskan 11 atlet ke Olimpiade 2024, yang terbaru Rizki Juniansyah dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya