Kanada dan Inggris Ikuti Jejak AS, Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 9 Desember 2021 10:41 WIB

Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Kanada bergabung dengan Inggris, Australia, dan Amerika Serikat dalam boikot diplomatik Olimpiade Beijing, Rabu. Cina menanggapi dengan menyebut boikot tersebut sebagai "sikap politik" dan kampanye kotor.

Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengumumkan boikot tersebut, Senin, dan menyatakan pejabat pemerintahnya tidak akan menghadiri Olimpiade Beijing yang akan digelar Februari. Sikap itu diambil karena "kekejaman" hak asasi manusia Cina, beberapa pekan setelah pembicaraan untuk meredakan ketegangan hubungan antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Cina, Selasa, mengatakan Amerika Serikat akan "membayar harga" untuk keputusannya dan memperingatkan tindakan balasan tetapi tidak memberikan rincian. Komite Olimpiade Internasional (IOC) berusaha untuk meredam boikot diplomatik yang berkembang.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan Beijing seharusnya menyadari kekhawatiran lama Barat soal hak asasi manusia di Cina.

"(Jadi) seharusnya tidak mengejutkan bahwa kami memutuskan untuk tidak mengirim perwakilan diplomatik," ujar Trudeau dikutip dari Reuters, Kamis.

Keputusan Trudeau tersebut tampaknya akan menambah ketegangan pada hubungan yang sudah tegang karena penahanan Chief Financial Officer Huawei Technologies, Meng Wanzhou, berdasarkan surat perintah AS.

Meng berada di bawah tahanan rumah di Vancouver, di mana dia berjuang melawan ekstradisi ke Amerika Serikat selama hampir tiga tahun atas tuduhan penipuan bank. Dia dibebaskan dan kembali ke Cina pada bulan September.

Dua warga Kanada, Michael Kovrig dan Michael Spavor, yang ditangkap oleh Beijing tak lama setelah penahanan Meng pada 2018, juga dibebaskan pada September.

Sementara itu, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan komite selalu memperhatikan partisipasi para atlet di Olimpide.

"Kami menyambut baik dukungan untuk tim Olimpiade mereka yang telah ditekankan oleh semua pemerintah ini," kata Bach.

"Ini memberikan kepastian kepada para atlet dan ini tentang IOC."

Menanggapi pertanyaan apakah Inggris akan mengikuti jejak Amerika Serikat, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan "akan ada boikot diplomatik yang efektif terhadap Olimpiade Musim Dingin di Beijing, tidak ada menteri yang diharapkan hadir dan tidak ada pejabat."

"Saya tidak berpikir bahwa boikot olahraga masuk akal dan itu tetap menjadi kebijakan pemerintah," Johnson menambahkan, menunjukkan bahwa atlet Inggris masih akan berkompetisi.

Cina mengatakan tidak mengundang pejabat Inggris.

"Pemerintah Cina belum mengundang menteri atau pejabat pemerintah dari Inggris untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing," kata juru bicara kedutaan besar Cina di London.

"Mempermasalahkan kehadiran pejabat pemerintah di Olimpiade Musim Dingin Beijing pada dasarnya adalah kampanye pencemaran nama baik politik."

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan keputusan boikot diplomatik Olimpiade diambil setelah perjuangan Australia untuk membuka kembali saluran diplomatik dengan Cina. Mereka ingin membahas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah barat Xinjiang dan langkah Beijing melawan impor Australia buntu.

Saat mengumumkan rencana tersebut, Morrison mengatakan Beijing belum menanggapi beberapa masalah yang diangkat oleh Canberra, termasuk tuduhan pelanggaran hak.

Cina telah membantah melakukan kesalahan di Xinjiang dan mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.

Juru bicara kementerian luar negeri Cina Wang Wenbin mengatakan bahwa politisi Australia terlibat dalam "posisi politik."

"Apakah mereka datang atau tidak, tidak ada yang peduli," dia menambahkan.

Komite Olimpiade Australia mengatakan boikot tersebut tidak akan berdampak pada persiapan atlet untuk Olimpiade, yang berlangsung mulai 4 hingga 20 Februari, menambahkan bahwa "opsi diplomatik" adalah urusan pemerintah.

Bagi Komite Olimpiade Kanada (COC), boikot diplomatik menunjukkan perbedaan antara partisipasi pemerintah dan atlet sembari menyediakan platform untuk menyoroti masalah Cina.

"Komite Olimpiade Kanada dan Komite Paralimpiade Kanada tetap prihatin dengan masalah di China tetapi memahami bahwa Olimpiade akan menciptakan platform penting untuk menarik perhatian mereka," kata COC, demikian Reuters.

Baca Juga: Kata Anthony Ginting Setelah PBSI Batalkan Keikutsertaan di Kejuaraan Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

1 hari lalu

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

1 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

1 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

2 hari lalu

Olahraga-olahraga Kardio Ini Bisa Dilakukan di Rumah

Saat dilakukan secara teratur, olahraga kardio dapat meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan, membakar lemak dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

4 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

4 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

5 hari lalu

4 Hal yang Perlu Dipersiapkan sebelum Mengikuti Lari Maraton bagi Pemula

Berikut langkah-langkah yang perlu dipersiapkan sebelum mengikuti lari maraton bagi para pemula.

Baca Selengkapnya

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

5 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

5 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya