Angkat Besi dan Tinju Tak Masuk Program Pertandingan Olimpiade 2028

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Jumat, 10 Desember 2021 17:16 WIB

Atlet angkat besi Indonesia Eko Yuli Irawan beraksi saat cabang angkat besi kelas 61 kg dalam ajang Olimpiade 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, 25 Juli 2021. Pool via REUTERS/Chris Graythen

TEMPO.CO, Jakarta - Selancar ombak atau surfing, yang debut di Olimpiade Tokyo, masuk dalam program awal olahraga yang akan dipertandingkan pada Olimpiade 2028 di Los Angeles. Sedangkan angkat besi tidak termasuk dalam daftar olahraga yang akan dikompetisikan.

Selain selancar, menurut Komite Olimpiade Internasional (IOC), olahraga skateboard dan panjat tebing, yang juga pertama kali tampil di Tokyo 2020, juga masuk dalam program awal olahraga untuk Los Angeles 2028.

Namun, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan angkat besi, tinju, dan pancalomba modern atau pentathlon tidak termasuk dalam 28 cabang olahraga pada program awal Olimpiade Los Angeles. Cabang-cabang itu harus memenuhi kriteria tertentu pada Olimpiade Paris 2023 untuk dapat dimasukkan dalam daftar.

Tinju dan angkat besi berjuang dengan isu korupsi, keuangan serta skandal penilaian, dan telah mendapat peringatan dari IOC untuk mereformasi atau pilihan lainnya adalah melewatkan Olimpiade.

IOC akan secara resmi menyetujui program awal tersebut pada Februari, sementara tiga cabang olahraga yang tidak masuk dalam daftar akan diikutsertakan kembali pada 2023.

Skateboard, panjat tebing, dan selancar memulai debutnya di Olimpiade Tokyo tahun ini, yang sempat tertunda satu tahun karena COVID-19, dan meraih sukses besar di kalangan muda.

"Masukan yang diusulkan dari olahraga yang memiliki basis anak muda ini didasarkan pada keberhasilan Tokyo 2020, komitmen terhadap inovasi dan juga mengakui akar yang dalam dari masing-masing dari ketiga olahraga ini di Los Angeles dan California," kata Bach dikutip dari Reuters, Jumat.

Ketiga cabang olahraga tersebut sudah menjadi bagian dari program Olimpiade Paris 2024.

Untuk angkat besi dan tinju, pengecualian mereka dari program awal Olimpiade 2028 merupakan pukulan besar karena federasi internasional telah berjuang untuk memenuhi tuntutan reformasi IOC.

Bach mengatakan federasi tinju AIBA harus mengubah sistem penilaian dan wasitnya, meningkatkan transparansi keuangan dan mendiversifikasi pendapatannya.

Angkat besi, yang telah terguncang dengan pengungkapan kasus doping yang ditutup-tutupi dan korupsi selama puluhan tahun, yang berujung pada tuduhan terhadap pejabat tinggi federasi IWF, harus mengatasi perubahan budaya dan masalah utama doping.

"IWF dan kepemimpinannya di masa depan harus menunjukkan transisinya menuju kepatuhan dan perubahan budaya yang efektif," tutur Bach.

"Federasi harus mengatasi insiden historis doping... dan memastikan integritas dan kekokohan anti-doping," sambungnya.

Sementara itu, pancalomba modern, yang diciptakan oleh Pierre de Coubertin, pendiri Olimpiade modern, harus menyediakan rencana pertandingan lain yang menggantikan berkuda.

"UIPM (federasi pancalomba modern) harus menyelesaikan proposalnya untuk penggantian format kompetisi berkuda dan keseluruhan... mereka harus menunjukkan pengurangan biaya yang signifikan... dan menarik bagi kaum muda dan masyarakat umum," ujar Bach.

UIPM, yang akan mencakup berkuda di Olimpiade Paris, tidak akan menjadikannya sebagai disiplin kelima di Los Angeles dan akan menggantinya dengan yang lebih murah serta meningkatkan aksesibilitas olahraga tersebut.

"Komunitas global UIPM siap menyambut peluang baru yang dihadirkan IOC untuk pentathlon modern," tegas UIPM.

"UIPM yakin bahwa semua anggota komunitasnya menginginkan hal yang sama – pentathlon yang lebih kuat," tambahnya.

Keputusan untuk memberhentikan kompetisi berkuda datang setelah pelatih pancalomba modern Jerman Kim Raisner memukul seekor kuda di Olimpiade Tokyo ketika menolak untuk melompati pagar, yang menyebabkan kecaman luas terhadap olahraga tersebut.

Baca Juga: Jadwal UFC 269 Akhir Pekan Ini, Ada Poirier

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

1 hari lalu

Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

1 hari lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

1 hari lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

2 hari lalu

Kenangan Manis Timnas Indonesia Berlaga di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah menjadi perbincangan era 1950-an kala melawan Uni Soviet di perempat final Olimpiade Melbourne 1956 pada 29 November 1956.

Baca Selengkapnya

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

8 hari lalu

Daftar Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024: 18 Lewat Kualifikasi, 2 Lewat Wild Card

Indonesia kembali menambah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024, yakni atlet dayung putra La Memo.

Baca Selengkapnya

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

8 hari lalu

Atlet Dayung Indonesia La Memo Berhasil Raih Tiket Olimpiade 2024

Atlet dayung putra Indonesia La Memo berhasil meraih tiket Olimpiade 2024. Lolos untuk kedua kalinya.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

11 hari lalu

Kento Momota Putuskan Pensiun dari Bulu Tangkis Dunia Usai Piala Thomas 2024

Juara bulu tangkis dunia dua kali Kento Momota mengumumkan segera pensiun pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

17 hari lalu

PBSI: Wakil Indonesia Masih Harus Raih Status Unggulan di Olimpiade 2024 Paris

Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Muhammad Fadil Imran, mengatakan wakil Indonesia perlu meraih status unggulan. Apa pertimbangannya?

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

18 hari lalu

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Kemenpora mengumumkan bahwa atlet angkat besi putri Nurul Akmal menjadi atlet ke-10 dari Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya