Kilas Balik Doping Ben Johnson di Olimpiade Seoul

Reporter

Eiben Heizar

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 26 September 2022 21:59 WIB

Badan Anti-Doping Dunia (WADA). Reuters

TEMPO.CO, Seoul -Ketika mengenang Olimpiade 1988 di Seoul, banyak pecinta olahraga yang membicarakan sosok Ben Johson, seorang atlet lari yang membela Kanada, yang terjerat kasus doping.

Sosok Ben Johson seolah melekat dengan Olimpiade 1988 karena ia terbukti melakukan hal yang kontroversial, yaitu menggunakan doping untuk menunjang fisiknya ketika sedang beradu kecepatan di trek lari.

Melansir laman International Olympic Committee, disebutkan bahwa dalam Olimpiade 1988, Johnson turun pada cabang olahraga atletik nomor lari 100 meter. Dalam nomor bergengsi tersebut, Johnson berhasil meraih medali emas dan mencatatkan catatan waktu yang fantastis, yaitu 9,79 detik.

Setelah berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu yang fantastis, International Olympic Committee (IOC) menyatakan bahwa Johnson terbukti positif menggunakan doping yang mengandung zat stanozolol.

Medali emas yang diraih Johnson akhirnya dicabut dan diberikan kepada pelari Amerika Serikat, Carl Lewis, yang sebelumnya meraih medali perak.

Setelah terbukti menggunakan doping pada Olimpiade 1988, Johnson mendapatkan banyak larangan bertanding dalam sejumlah kejuaraan atletik.

Advertising
Advertising

Johnson sempat tampil dalam Olimpiade 1992 di Barcelona, tetapi gagal lolos ke babak final. Setelah terbukti menggunakan doping, penampilan Johson sudah sangat menurun dan nyaris tidak pernah bertanding pada level internasional.

Setelah memutuskan pensiun dari dunia lari, Johnson mengumumkan bahwa dirinya menjadi pelatih fisik bagi Diego Maradona. Saat itu, Maradona sedang dalam proses pemulihan diri dari ketergantungan narkoba dan mengalami overweight. Johson berhasil memulihkan fisik Maradona ke dalam kondisi primanya setelah secara intensif menjalani program pelatihan bagi Maradona di York University.

Selain itu, Johnson juga pernah menerima tawaran dari Muammar Khadafi, diktator asal Libya. Johnson diminta oleh Khadafi untuk melatih fisik Al-Saadi Khadafi, putra Khadafi yang akan bergabung dengan klub sepak bola. Pada akhirnya, Al-Saadi Khadafi bergabung dengan Peruggia. Namun, sayang Al-Saadi Khadafi hanya tampil satu kali karena ia terbukti positif menggunakan narkoba dan akhirnya dijatuhi skors. Nama Johnson, atlet doping, pun perlahan tenggelam.

EIBEN HEIZIER

Baca : Mengenal Doping: Dari Sejarah hingga Dampak ke Kesehatan

Berita terkait

Sudah Lolos dengan Wildcard, Mengapa Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho Masih Ikuti Kualifikasi Olimpiade 2024?

32 hari lalu

Sudah Lolos dengan Wildcard, Mengapa Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho Masih Ikuti Kualifikasi Olimpiade 2024?

Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Elvina Naibaho masih terus mengikuti kualifikasi Olimpiade 2024 meski sudah lolos dengan wildcard.

Baca Selengkapnya

Dapat Wild Card, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho Lolos ke Olimpiade 2024

36 hari lalu

Dapat Wild Card, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho Lolos ke Olimpiade 2024

KOI mengemukakan dua atlet lari, Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho, sudah dipastikan lolos untuk ikut berkompetisi dalam ajang Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

29 Februari 2024

Gagal Tes Doping, Pemain Juventus Paul Pogba Resmi Dilarang Bermain Selama Empat Tahun

Paul Pogba sebelumnya telah dua kali menjalani tes doping dan hasilnya positif.

Baca Selengkapnya

Lalu Muhammad Zohri Hadapi 3 Kualifikasi Olimpiade 2024, Odekta Naibaho Fokus di Nomor Maraton

29 Februari 2024

Lalu Muhammad Zohri Hadapi 3 Kualifikasi Olimpiade 2024, Odekta Naibaho Fokus di Nomor Maraton

Lalu Muhammad Zohri dan Odekta Naibaho bersiap menghadapi kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Bagaimana persiapan terkini kedua atlet?

Baca Selengkapnya

PB PASI akan Kirim 30 Atlet Indonesia untuk Berlatih di Jamaika

24 Februari 2024

PB PASI akan Kirim 30 Atlet Indonesia untuk Berlatih di Jamaika

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengirimkan 30 atlet ke Jamaika untuk menjalani latihan.

Baca Selengkapnya

Lalu Muhammad Zohri Jadi Satu-satunya Harapan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024, Bagaimana Kesiapannya?

22 Februari 2024

Lalu Muhammad Zohri Jadi Satu-satunya Harapan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024, Bagaimana Kesiapannya?

Lalu Muhammad Zohri menjadi satu-satunya atlet cabang atletik yang diandalkan untuk lolos Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Lalu Muhammad Zohri Jadi Andalan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024

20 Februari 2024

Lalu Muhammad Zohri Jadi Andalan Atletik Indonesia untuk Raih Tiket Olimpiade 2024

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) mengandalkan atlet lari Lalu Muhammad Zohri lolos kualifikasi Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Sehari 2 Pemecahan Rekor Dunia: Kim Woo-min di Arena Renang, Devynne Charlton di Lintasan Atletik

12 Februari 2024

Sehari 2 Pemecahan Rekor Dunia: Kim Woo-min di Arena Renang, Devynne Charlton di Lintasan Atletik

Perenang Korea Selatan Kim Woo-min dan pelari Bahama Devynne Charlton sama-sama berhasil memecahkan rekor dunia pada Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Pemegang Rekor Dunia Lari Maraton Kelvin Kiptum Tewas dalam Kecelakaan Mobil

12 Februari 2024

Pemegang Rekor Dunia Lari Maraton Kelvin Kiptum Tewas dalam Kecelakaan Mobil

Kelvin Kiptum mencetak rekor dunia lari maraton di Chicago Marathon pada Oktober lalu untuk melampaui rekor rekan senegaranya Eliud Kipchoge.

Baca Selengkapnya

Ada Pembatasan Umur, Atlet Lari Agus Prayogo Tak Bisa Tampil di PON 2024

22 Januari 2024

Ada Pembatasan Umur, Atlet Lari Agus Prayogo Tak Bisa Tampil di PON 2024

Pelari jarak jauh Agus Prayogo tak bisa tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara karena ada pembatasan umur.

Baca Selengkapnya