Perjuangan Palestina Menggema di Piala Dunia 2022, Mahmoud Abbas Memuji Qatar

Reporter

Editor

Sapto Yunus

Senin, 19 Desember 2022 16:20 WIB

Bendera Palestina dikibarkan di tribun setelah pertandingan Piala Dunia Qatar 2022, Tunisia vs Prancis di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Rabu, 30 November 2022. Pertandingan ini sempat terganggu sejenak oleh pendukung Tunisia yang menyusup ke lapangan. REUTERS/Benoit Tessier

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas berterima kasih kepada Qatar dan emirnya, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pada Ahad, 18 Desember 2022, karena menggunakan posisinya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 untuk mempromosikan perjuangan Palestina.

Baca: Bawa Argentina Juara Piala Dunia 2022, Ini Kata Kiper Emiliano Martinez

Seruan itu datang beberapa saat setelah penutupan turnamen selama sekutar sebulan di mana bendera Palestina ditampilkan secara mencolok di lapangan, tribun, dan di sekitar perkumpulan perayaan terkait dengan sepak bola Qatar. Sebagian besar merupakan bagian dari upaya sadar oleh Doha untuk mengadvokasi perjuangan nasional Palestina di panggung dunia.

Abbas mengucapkan selamat kepada Qatar atas sukses besar menjadi tuan rumah turnamen. “Itu membawa kebanggaan bagi jiwa kita dan jiwa negara-negara Arab kita," katanya kepada Emir Qatar melalui telepon, seperti dilansir situs berita Otoritas Palestina, WAFA.

Abbas juga berterima kasih kepada Qatar. “Atas dukungan yang diberikan selama kesempatan ini kepada Palestina, menghadirkan perjuangan Palestina kepada dunia dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Advertising
Advertising

Qatar, yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, tetap mengizinkan penggemar Israel memasuki negara itu untuk menyaksikan turnamen, dalam langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bendera Palestina adalah hal yang umum di Piala Dunia 2022, khususnya di kalangan penggemar tim Maroko, dan juga dikibarkan di tempat-tempat terkemuka di seluruh negeri. Fans yang membawa bendera Palestina dibebaskan dari peraturan yang melarang spanduk negara yang tidak bermain, dan pemain Maroko memiliki kebiasaan mengibarkan bendera Palestina setelah pertandingan.

Pemain timnas Maroko dan banyak pendukung mereka menyatakan solidaritas terhadap Palestina di dalam dan di luar lapangan selama penampilan impresif tim di turnamen. Negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia itu akhirnya menempati posisi keempat.

Baca: Pesan Perdamaiannya Ditolak FIFA, Volodymyr Zelensky Mengatakan Dunia Telah Mendengar Seruannya

THE TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

13 menit lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

6 jam lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

7 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

12 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

14 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

14 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

15 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya