Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Bukan Kali Pertama Indonesia Dapat Sanksi FIFA

Rabu, 5 April 2023 09:19 WIB

Ilustrasi FIFA. (Tempo)

TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia U-20 2023 yang sejatinya akan dilaksanakan pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang di Indonesia resmi dibatalkan FIFA. Pembatalan tersebut, seperti disebut dari rilis pers resmi FIFA pada laman fifa.com, turut menyebut alasan pembatalan yakni “...due to current circumstances…”. Alasan pembatalan tersebut secara tidak langsung menyebut kondisi yang terjadi belakangan di Indonesia, sehingga menyebabkan dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah.

Sebelumnya kegaduhan muncul menjelang pelaksanaan babak drawing group yang sejatinya akan dilaksanakan pada hari Jumat, 31 Maret 2023, yang bertempat di Bali mendapatkan penolakan dari Wayan Koster selaku Gubernur Bali. Penolakan tersebut disebabkan karena keikutsertaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 2023. Selain mendapat penolakan dari Koster, gelombang penolakan datang dari berbagai elemen termasuk organisasi masyarakat atau ormas, partai politik, dan politisi.

Akibat dari hal tersebut, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 melalui rilis pers yang diunggah pada Rabu, 29 Maret 2023 di laman fifa.com. Selain mengakhiri status Indonesia sebagai tuan rumah melalui surat tersebut, saat ini Indonesia juga sedang menunggu langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh FIFA dalam perkara, mulai dari sanksi administratif berupa denda dan dapat dikategorikan sebagai sanksi ringan, hingga sanksi pembekuan federasi sepak bola yang dapat dikategorikan sebagai sanksi berat.

Deretan sanksi tersebut mulai dari sanksi ringan hingga sanksi berat berpotensi untuk dialami oleh Indonesia akibat pembatalan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Namun demikian, jika secara resmi mendapatkan sanksi FIFA akibat pembatalan status tuan rumah, tercatat hal tersebut bukanlah kali pertama Indonesia menerima sanksi dari FIFA. Berdasarkan catatan, Indonesia telah menerima sanksi dari FIFA sebanyak dua kali, yakni pada tahun 1958 dan pada tahun 2015. Seperti dilansir dari berbagai sumber, berikut rincian sanksi yang pernah diberikan oleh FIFA terhadap Indonesia.

Advertising
Advertising

Kualifikasi Piala Dunia 1958

Pada 1957, Indonesia menolak untuk melakoni pertandingan dengan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958. Dilansir dari laman itb-ad.ac.id, penolakan tersebut didasarkan pada alasan politis, yakni pada saat itu pemerintah Indonesia menganggap bahwa dengan menyetujui bermain melawan Israel, maka hal tersebut akan menyebabkan Indonesia kehilangan dukungan dari 14 negara Arab dalam perjuangan Indonesia untuk mengambil kembali Papua Barat di Sidang Umum PBB 1957.

Keputusan pemerintah Indonesia untuk menolak bermain dengan Israel didukung penuh Presiden Mesir saat itu, Gamal Abdul Nasser. Bahkan Nasser sampai mengirim pesan khusus terhadap pemerintah Indonesia agar tidak melakoni laga tersebut karena hal tersebut bisa dianggap sebagai sikap tidak simpati Indonesia kepada negara Arab yang menentang Israel.

Akibat dari keputusan tersebut, Komite Eksekutif FIFA mencoret Indonesia dari kualifikasi Piala Dunia 1958 dan menganggap Indonesia gagal menyelenggarakan laga kontra dengan Israel. Dengan terbitnya keputusan tersebut, Indonesia melanggar Pasal 6 Peraturan FIFA dan dijatuhi sanksi berupa denda sebesar 5.000 franc.

Intervensi Pemerintah

Pada tahun 2015, Indonesia pernah dijatuhi sanksi FIFA akibat intervensi pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pembekuan tersebut disebabkan karena saat itu PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia tidak memperdulikan imbauan Badan Olahraga Profesional Indonesia atau BOPI terkait penyelenggaraan Liga Indonesia 2015.

Akibat dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, dilansir dari laman antarnews, PSSI sebagai federasi sepak bola resmi milik Indonesia kehilangan hak keanggotaan mereka seperti disebut dalam Statuta FIFA pasal 12 ayat 1, dan seluruh tim di Indonesia baik tingkat klub maupun nasional dilarang mengikuti kompetisi internasional yang diadakan oleh FIFA dan AFC seperti tertuang dalam Statuta FIFA pasal 14 ayat 3.

Pilihan Editor: Gagal Jadi Ruan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Ini Hitung-hitungan Berbagai Kerugiannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Shin Tae-yong Minta AFC Terapkan Sikap Saling Menghormati di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak, Shin Tae-yong Minta AFC Terapkan Sikap Saling Menghormati di Piala Asia U-23 2024

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, tegaskan bahwa pernyataannya dalam konpers menjelang laga lawan Irak bukan psywar ke AFC.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Waspadai Gelandang Serang Abbosbek Fazyzullaev

3 hari lalu

Timnas Indonesia Vs Uzbekistan: Waspadai Gelandang Serang Abbosbek Fazyzullaev

Timnas Indonesia vs Uzbekistan, waspada Abbosbek Fazyzullaev merupakan salah satu pemain timnas Uzbekistan yang bermain di Liga Rusia.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

15 hari lalu

Piala Dunia Antarklub 2025 Pakai Format Baru: Ini 24 Tim yang Sudah Lolos, Slot UEFA Sudah Terpenuhi

Piala Dunia Antarklub 2025 alias FIFA Club World Cup 2025 akan memakai format baru, diikuti 32 tim. Ini daftar yang sudah lolos.

Baca Selengkapnya

Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

15 hari lalu

Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

Keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia melawan Qatar

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

16 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Protes ke AFC Soal Wasit Nasrullo Kabirov di Piala Asia U-23, Ini Biaya yang Harus Dikeluarkan PSSI

16 hari lalu

Protes ke AFC Soal Wasit Nasrullo Kabirov di Piala Asia U-23, Ini Biaya yang Harus Dikeluarkan PSSI

Ketua BTN Sumardji mengungkapkan tujuan PSSI melayangkan protes ke AFC bukan untuk mengubah hasil pertandingan Timnas U-23 Indonesia vs Qatar.

Baca Selengkapnya

FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

17 hari lalu

FIFA Jatuhi Sanksi Larangan Transfer Pemain untuk PSM Makassar dan PSS Sleman, Susul Persija Jakarta

PSM Makassar dan PSS Sleman menyusul Persija Jakarta serta empat klub Indonesia lainnya yang terkena hukuman FIFA soal larangan transfer pemain.

Baca Selengkapnya

PSSI Kirim 4 Cuplikan Video Laga Indonesia vs Qatar untuk Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit

17 hari lalu

PSSI Kirim 4 Cuplikan Video Laga Indonesia vs Qatar untuk Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit

Ketua BTN Sumardji mengatakan PSSI melengkapi dokumen protes ke AFC terkait kepemimpinan wasit pada laga Timnas U-23 Indonesia vs Qatar.

Baca Selengkapnya

PSSI Resmi Layangkan Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit, Singgung Kartu Merah Ivar Jenner

17 hari lalu

PSSI Resmi Layangkan Protes ke AFC Soal Kepemimpinan Wasit, Singgung Kartu Merah Ivar Jenner

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai wasit tidak seharusnya memberi kartu kuning kedua untuk Ivar Jenner.

Baca Selengkapnya