Hasil French Open 2024: Carlos Alcaraz dan Alexander Zverev Berhadapan di Final
Reporter
Antara
Editor
Nurdin Saleh
Sabtu, 8 Juni 2024 06:17 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Carlos Alcaraz dan Alexander Zverev akan berhadapan di babak final turnamen tenis grand slam French Open 2024. Keduanya melaju setelah melewati perjuangan berat.
Alcaraz melaju ke final pertamanya pada Jumat, 7 Juni,ketika ia mengalahkan petenis Italia Jannik Sinner 2-6, 6-3, 3-6, 6-4, 6-3 dalam pertandingan semifinal yang menegangkan di Paris.
Dalam salah satu pertandingan yang paling dinanti tahun ini, kedua petenis tersebut berjuang untuk menemukan level terbaik mereka di dua set pembuka.
Dengan pertandingan yang berjalan imbang di satu set, Alcaraz tampak mendapatkan kendali ketika Sinner mengalami kram tangan saat kedudukan 2-2 di set ketiga.
Sinner secara teratur melakukan peregangan tangan di antara poin dan meskipun kecepatan servisnya menurun pada pertandingan tersebut, ia menyelamatkan empat break point sebelum ia menerima perawatan medis pada kedudukan 3-2.
Sinner kembali melanjutkan pertandingan untuk segera mematahkan servis Alcaraz dan mempertahankan servisnya untuk terus maju. Namun, Alcaraz menolak menyerah pada set keempat.
Petenis peringkat tiga dunia Alcaraz menemukan lebih banyak intensitas dalam permainannya di akhir set keempat untuk memenangi set tersebut, dan memaksakan ke penentuan.
Petenis berusia 21 tahun itu kemudian menghasilkan momen-momen ajaib pada set kelima yang berlangsung seru, mematahkan servis Sinner lebih awal dengan pukulan forehand yang keras.
Alcaraz mengambil alih pertandingan sejak saat itu, memastikan kemenangan besar pada match point ketiganya setelah empat jam 10 menit.
"Anda harus menemukan kegembiraan dalam penderitaan," kata Alcaraz setelah kemenangannya melawan Sinner, dikutip dari ATP, Sabtu.
"Itulah kuncinya, terlebih lagi di lapangan tanah liat Roland Garros. Reli panjang, pertandingan empat jam, lima set. Anda harus berjuang, Anda harus menderita, tetapi seperti yang saya katakan kepada tim saya, Anda harus menikmati penderitaan."
Dengan kemenangan ketiganya atas Top 5 musim ini, Alcaraz meningkatkan catatan head to head menjadi 5-4 atas Sinner.
"Pertandingan tersulit yang pernah saya mainkan dalam karier singkat saya adalah melawan Jannik," ujar Alcaraz.
"US Open pada tahun 2022, dan yang ini. Jannik adalah pemain hebat. Tim yang dia miliki juga, dan kerja keras yang dia lakukan setiap hari dan saya berharap bisa melakukan lebih banyak lagi pertandingan seperti ini melawan dia. Salah satu dari pertandingan terberat yang pernah saya mainkan pastinya."
Selanjutnya: Zverev Juga Lolos
<!--more-->
Alexander Zverev membalas dendam pada Casper Ruud di French Open pada Jumat, untuk mencapai final Grand Slam keduanya.
Unggulan keempat Zverev, yang kalah di semifinal Roland Garros dalam tiga tahun terakhir, bangkit untuk mengalahkan Ruud 2-6, 6-2, 6-4, 6-2 dalam ulangan pertandingan terakhir mereka 12 bulan lalu.
Zverev hanya memenangi tujuh gim ketika keduanya bertemu di semifinal 2023 dan cerita serupa akan terjadi setelah Ruud melaju melalui set pembuka.
Namun, petenis Jerman itu meningkatkan permainannya, mencapai final French Open pertamanya dan menjaga harapannya untuk meraih gelar Grand Slam perdananya tetap hidup.
Zverev memegang keunggulan 5-4 dalam kariernya melawan Alcaraz, termasuk kemenangan dalam satu-satunya pertemuan Roland Garros mereka sebelumnya di perempat final 2022.
Alcaraz sebelumnya berjuang melewati petenis nomor satu dunia Jannik Sinner dalam lima set.
"Jika Anda berada di final Roland Garros, Anda layak berada di sana. Itu juga berlaku untuknya," kata Zverev, seperti disiarkan AFP, Sabtu.
"Dia memainkan pertandingan yang fantastis hari ini. Saya pikir memainkan turnamen yang fantastis secara umum. Saya memperkirakan pertandingan yang sangat sulit."
Satu-satunya penampilan final Zverev di turnamen major sebelumnya membuatnya kehilangan keunggulan dua set hingga kalah dari Dominic Thiem di US Open 2020.
"Saat itu saya belum siap untuk memenangkan final Grand Slam pertama saya," kata Zverev, petenis Jerman pertama yang mencapai final sejak Michael Stich pada 1996.
"Saya jelas bukan anak kecil lagi, saya sudah sedikit lebih tua. Kalau bukan sekarang, kapan lagi?"
Di sisi lain, Ruud menargetkan final Grand Slam keempatnya, tetapi runner-up Roland Garros dua kali itu berada jauh di bawah performa terbaiknya dan berjuang melawan sakit perut.
"Saya tidak bisa bermain dengan jenis tenis yang saya sukai dengan intensitas tinggi karena keterbatasan perut saya," ujar Ruud.
"Saya tidak ingin membuat alasan atau lebih banyak alasan, tapi ini membuat frustasi dan mengecewakan."
Pilihan Editor: Ketika Erick Thohir Sambangi Ruang Ganti Timnas Indonesia usai Kalah dari Irak, Sempat Tenangkan dan Nasihati Ernando Ari