TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat dan Cina terus bersaing ketat berebut posisi puncak klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024. Pada Rabu pagi, 7 Agustus, Amerika kembali menggeser Cina yang sehari sebelumnya sempat naik ke puncak.

Amerika memborong tiga emas pada Selasa, 6 Agustus. Emas tersebut dipersembahkan oleh Cole Hocker dari cabang atletik nomor 1500 meter putra, Gabby Thomas dari atletik 200 meter putri, dan Amit Elor dari gulat gaya bebas kelas 68 kg.

Kini, AS sudah mengumpulkan 24 emas, 31 perak, dan 31 perunggu. Mereka mengungguli Cina yang mengoleksi 22 emas, 21 perak, dan 16 perunggu. Pada Selasa, Cina hanya meraih satu emas dari Quan Hongchan di cabang loncat indah nomor 10 meter platform putri.

AS dan Cina kian jauh meninggalkan para pesaingnya dalam klasemen perolehan medali Olimpiade 2024. Australia dan Prancis, yang ada di posisi ketiga dan keempat baru mengemas 14 dan 13 emas.

Persaingan Negara Asia Tenggara

Di antara negara Asia Tenggara, Filipina tetap yang tersukses. Pada Selasa, mereka menambah satu perunggu lewat Aira Villegas dari cabang tinju kelas terbang putri.

Mereka juga dipastikan meraih medali lain lewat Nesthy Petecio di kelas bulu. Nesthy Petecio sudah lolos ke semifinal sehingga dipastikan meraih perunggu dan masih berpeluang merebut emas atau perak.

Kini, Filipina sudah mengumpulkan dua emas dan satu perunggu. Mereka menempati posisi ke-22 klasemen perolehan medali.

Negara Asia Tenggara berikutnya dalam daftar adalah Thailand yang sudah mengemas satu perak dan satu perunggu. Mereka ada di posisi ke-55. Pada Selasa mereka menambah perunggu lewat Janjaem Suwannapheng di cabang tinju kelas welter putri.

Malaysia di urutan ke-65 dengan dua perunggu. Sedangkan Indonesia, yang baru meraih satu perunggu dari Gregoria Marsika Tunjung, berada di posisi 69.

Klasemen Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024

.
Pilihan Editor: Pelajaran dari Simone Biles di Olimpiade Paris 2024: Tentang Ketidaksempurnaan dan Energi Bangkit