TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Paris 2024 sudah berakhir untuk para atlet senam. Tetapi ada pelajaran berharga yang masih bisa diambil dari arena tersebut, yakni transformasi mental Simone Biles, pesenam Amerika Serikat yang kerap dianggap sebagai pesenam terbaik sepanjang masa atau GOAT (Greatest of All Time).
Dalam Olimpiade Paris 2024 ini, Biles mendapatkan tiga medali emas dan satu medali perak. Dia memang tak berhasil memenangkan semua nomor yang dia ikuti. Namun, Biles telah mengajarkan kepada kemanusiaan secara umum, bahwa manusia itu tidak sempurna tapi di balik ketidaksempurnaan itu ada energi bangkit yang hebat yang patut diteladani semua orang, khususnya atlet.
Tiga tahun silam, Biles tiba-tiba mundur dari kompetisi, pada nyaris semua nomor yang seharusnya dia ikuti dalam Olimpiade Tokyo 2020, ketika dia digadang-gadang bakal mengukuhkan diri sebagai pesenam terbesar sepanjang masa yang bisa melampaui total emas yang dikumpulkan legenda-legenda seperti Larisa Latynina, Vera Caslavska, dan Nadia Comaneci.
Simone Biles memamerkan medali emas yang diraih di Olimpiade Paris 2024. REUTERS/Hannah Mckay TPX IMAGES OF THE DAY
Saat itu pula dia menjadi tambatan untuk tim Amerika Serikat untuk mendominasi senam putri Olimpiade Tokyo itu. Biles masih berusia 19 tahun ketika membuat dunia terperangah oleh aksinya pada Olimpiade Rio 2016 manakala dia memenangkan medali emas nomor semua alat, kuda lompat, senam lantai dan beregu putri.
Tapi pada Olimpiade Tokyo tak dinyana dia mundur dari hampir semua nomor yang diikutinya, termasuk senam lantai dan semua alat yang menjadi andalannya, karena disorientasi.
Dia merasa beban mentalnya lebih besar dari kesiapan fisik dalam memenuhi ekspektasi rekan-rekan sebangsanya dan dunia senam, untuk menjadi atlet senam terbesar sepanjang masa.
Dari dia pula, istilah "kesehatan mental" bagi atlet, menjadi tema besar dalam Olimpiade Tokyo 2020, sampai kini. Biles bahkan pernah terpikir pensiun, ketika dia sudah bertabur begitu banyak medali, khususnya dari berbagai kejuaraan dunia.
Biles tak tahu apa yang mesti dilakukannya setelah mundur dari Olimpiade Tokyo. Dia sempat mengira tak akan bisa lagi beraksi di atas matras senam kompetisi.
Selanjutnya: Bagaimana dia kembali?