Bonus Tidak Rata, Atlit Panahan Balikpapan Protes  

Reporter

Editor

Selasa, 21 September 2010 12:57 WIB

TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO Interaktif, Balikpapan – Atlit cabang olahraga panahan Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, memprotes kebijakan pemerintah daerah setempat yang dianggap tidak adil. Pemerintah Kota Balikpapan hanya memberikan bonus kepada Muhammad Nur yang meraih medali emas pada nomor recurve kejuaraan nasional di Jakarta Mei silam.

“Kami tidak mengerti kenapa hanya peraih medali emas saja yang dapat bonus dari pemda,” kata Pelatih Panahan Balikpapan, Suratidjo, Rabu (21/9).

Dari sisi prestasi, menurutnya, dua pemanah Balikpapan lainnya yaitu Wendy Saputra dan Putu DS, sepatutnya memperoleh penghargaa yang sama dari daerah. Meskipun keduanya hanya meraih medali perunggu di Kejurnas tersebut. Menurut Suratidjo, baik Wendy dan Putu telah berjuang keras dengan menyingkirkan puluhan pemanah daerah lain.

“Mereka hanya kalah beberapa militer saja dari peraih medali emas dan perak di kejuaraan itu,” paparnya.

Kebijakan Pemerintah Balikpapan ini, katanya tidak sejalan dengan visi misi kota Balikpapan yang bertujuan meninggkatkan prestasi olahraga para atlitnya. Dengan kasus ini, kata Suratidjo, Atlit Balikpapan tidak akan berjuang maksimal dalam mengikuti event kejuaraan internasional, nasional hingga daerah.

Suratidjo membandingkan saat pengelolaan olahraga masih ditangani KONI Balikpapan di mana masing masing atlit memperoleh bonus sesuai prestasinya. Saat itu, katanya peraih medali emas memperoleh bonus Rp 7,5 juta, perak Rp 5 juta dan perunggu Rp 3 juta.

Menurut Suratidjo, diskriminasi atlit ini akan menjadi penghambat dalam pembinaan olahraga di Balikpapan. Padahal Balikpapan, menurutnya banyak memiliki atlit berbakat di sejumlah cabang olahraga Indonesia.

Sebelumnya, Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Balikpapan memberikan bonus kepada peraih medali emas cabang panahan sebesar Rp 5 juta. Bonus juga diberikan kepada pelatih berprestasi cabang panahan dan bola voli masing masing sebesar Rp5 juta. “Itu pun bonusnya belum bisa cair hingga sekarang,” tutur Suratidjo.

Pemerintah Kota Balikpapan telah mengalokasikan anggaran olahraga kepada Dinas Pemuda, Budaya, Pariwisata Balikpapan sebesar Rp 9,5 miliar. KONI Balikpapan memanfaatkan anggaran tersebut untuk kebutuhan latihan, pengadaan baju tanding, peralatan olahraga dan lain lain. KONI juga mempersiapkan bonus bagi para atlit berprestasi dengan medali emas sebesar Rp 5 juta. Bonus tersebut terbilang turun dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 7 juta.

SG WIBISONO


Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya