TEMPO.CO, Denpasar - Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) mengangkat 'derajat' permainan kartu ceki yang identik dengan judi sebagai olahraga rekreasi. Organisasi yang baru saja didirikan di Bali ini bakal menggelar turnamen Ceki 2012.
Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Daerah Bali, AA Ngurah Oka Ratmadi berharap turnamen olahraga rekreasi ceki ini menjadi cara kreatif menghapus judi tanpa harus kehilangan tradisi maceki di masyarakat Bali. "Jadi ada dua tujuan yang tercapai, yakni berekreasi sambil melakukan pelestarian budaya Bali," ujarnya Ahad, 2 Desember 2012.
Dalam buku panduan turnamen ceki yang merupakan hasil Focus Group Discussion yang melibatkan unsur Parisadha, MUDP, FKUB, akademisi dan kepolisian, jelas disebutkan tidak diperbolehkan ada unsur taruhan dalam bentuk apapun. Permainan ceki di luar aturan tersebut menjadi di luar tanggung jawab FORMI dan akan digerebek aparat.
Turnamen ini merupakan program perdana FORMI Bali, setelah dilantik beberapa waktu lalu oleh Ketua FORMI Pusat, Hayono Isman di Denpasar. FORMI adalah salah satu dari tiga pilar sistem keolahragaan nasional.
Sampai hari terakhir pendaftaran, sudah 500 orang peserta dipastikan akan mengikuti turnamen yang akan digelar pada 8-9 Desember nanti. Peserta berasal dari seluruh kabupaten dan kota di Bali. "Sampai pendaftaran ditutup masih banyak yang ingin berpartisipasi. Tapi kami mohon maaf karena kuota peserta memang dibatasi," kata Panitia Turnamen Gede Joni.
Antusiasisme peserta memang cukup tinggi karena permainan ceki sangat digemari masyarakat Bali. Bedanya, dalam turnamen ini, unsur judinya dihilangkan dan benar-benar hanya untuk sarana rekreasi. Untuk itu panitia telah menyiapkan 30 orang wasit yang telah ditetapkan dan mendapat pendadaran sebagai wasit ceki selama tiga hari. Mereka akan bertugas mengawasi pertandingan di setiap meja ceki yang terdiri dari 4-5 atlet ceki.
Sistem pertandingan dalam turnamen ini prinsipnya sama dengan aktivitas ceki biasanya, hanya ada modifikasi misalnya dalam hal konfigurasi susunan kartu (sampyan) tidak dibolehkan ada konfigurasi srigat dan sebagainya. Sebanyak 4 atau 5 atlet akan bertanding dalam 1 meja dan bermain dalam rentang waktu 1,5 jam atau sekitar 5 putaran.
Atlet yang mendapat kumulasi nilai tertinggi dalam total putaran itu akan keluar sebagai pemenang untuk selanjutnya maju ke babak berikutnya hingga final. Sebelum pertandingan dimulai, akan dilakukan technical meeting bersama seluruh atlet untuk menyamakan persepsi sesuai buku panduan turnamen ceki 2012.
ROFIQI HASAN
Berita terpopuler lainnya:
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa
Jangan Pernah Lakukan Ini di Korea Selatan
Prancis Punya Masjid Gay Pertama
Hashim Djojohadikusumo Jadi Pembina Partai Kristen
Gangnam Style Punya Pesaing Baru, Carrier Style
Berita terkait
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7
19 Agustus 2022
Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.
Baca SelengkapnyaHasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu
12 Agustus 2022
Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.
Baca SelengkapnyaIslamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu
9 Agustus 2022
Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.
Baca SelengkapnyaMuddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat
4 Juni 2019
Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.
Baca SelengkapnyaTak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora
30 Mei 2017
Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta
26 Mei 2017
Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan
Baca SelengkapnyaISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan
24 Mei 2017
Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8
Baca SelengkapnyaISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar
18 Mei 2017
Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.
Baca SelengkapnyaISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia
18 Mei 2017
Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.
Baca SelengkapnyaISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
15 Mei 2017
Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.
Baca Selengkapnya