Pelita Jaya Energi-MP Terlalu Tangguh buat Pacific Caesar

Reporter

Minggu, 21 April 2013 16:54 WIB

Sejumlah pemain berebut bola dalam pertandingan Speedy National Basketball League seri ke dua antara Dell Aspac melawan pelita jaya Esia di Jakarta, Sabtu (12/1). Aspac berhasil mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 78-71. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Surabaya - Pelita Jaya Energi-MP Jakarta masih terlalu tangguh buat Pacific Caesar Surabaya dalam Seri VI National Basketball League di DBL Arena, Surabaya, Minggu, 21 April 2013. Diperkuat Andy "Batam" Poedjakesuma dan kawan-kawan, Pelita Jaya tanpa kesulitan memenangi laga dengan skor 96-59.

Bagi Andy, pertandingan tersebut terasa istimewa karena ia berhasil membukukan poin ke-1000 dalam kariernya. Dia menjadi pemain basket paling tua yang meraih poin ke-1000. "Senang bisa mencapai poin 1000, apalagi saya tidak muda lagi," kata bapak dua anak itu seusai pertandingan.

Meski mampu mengoleksi 1000 poin dalam pertandingan tersebut, Andy tak terlalu terkesan. Sebab, menurut dia, yang dihadapinya adalah tim yang kelasnya masih di bawah Pelita Jaya. "Tapi, apa pun hasilnya, saya tetap bangga. Mudah-mudahan kontrak saya di klub diperpanjang," kata Andy sambil tertawa.

Sebenarnya Pacific Caesar sempat merepotkan Pelita Jaya dalam dua kuarter awal. Perolehan angkanya pun susul-menyusul dengan ketat. Namun, memasuki kuarter ketiga, Pacific mulai kedodoran.

Serangan-serangan Pacific yang dimotori Airlangga Sabhara dengan mudah dipatahkan para pemain Pelita Jaya. Alhasil, mereka semakin tertinggal dan sulit mengejar perolehan angka lawan.

Kekalahan tersebut membuat peluang Pacific Caesar untuk masuk delapan besar menuju putaran final di Yogyakarta, Mei mendatang, makin berat. Sebab, pada pertandingan pertama, Sabtu kemarin, 20 April 2013, mereka ditumbangkan Satya Wacana.

Pelatih Pacific Caesar, Eddy Santoso, mengakui peluang anak-anak asuhnya untuk merapat ke delapan besar makin sempit. Namun, kata dia, peluang itu belum tertutup sama sekali. "Peluang kami masih ada bila dapat mengalahkan Stadium, Bimasakti, dan NSH GMC Riau di pertandingan selanjutnya," kata Eddy.

Eddy menambahkan, kekalahan pada dua laga awal disebabkan anak-anak didiknya tampil di bawah kemampuan terbaik mereka. Ia akan memotivasi Airlangga dan kawan-kawan agar bangkit. "Di atas kertas peluang kami berat, tapi bukan berarti sudah tertutup. Syaratnya, anak-anak harus main total," kata dia.

KUKUH S WIBOWO

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya