Uang Saku Taekwondoin UTI Pro Capai Rp 6 Juta

Reporter

Jumat, 17 Mei 2013 19:57 WIB

Atlet taekwondo Indonesia, Daniel Danny Harsono saat bertanding di kategori Poomsae Male Individual Sea Games XXVI di Jakarta, (12/11). ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta- Keringat masih membasahi wajah Tiekpho Ivander. Mengenakan kaos berwarna putih dan celana training pendek tidak tampak rasa lelah di wajahnya saat diwawancarai wartawan. Peraih medali emas di kategori junior kelas di bawah 73 kilogram pada Kejuaraan Taekwondo Asia ke-11 di Myanmar pekan lalu, sangat giat berlatih.


“Baru saja selesai latihan,” ucap Tiekpho di kantor Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro) di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Kamis, 16 Mei 2013. Tiekpho yang di final mengalahkan taekwondoin asal Malaysia, Khir Amir Salam, dengan angka 6-3, mengaku senang bisa bergabung dengan UTI Pro. Medali emas di Myanmar itu merupakan medali pertamanya.


Ia menuturkan, awal mula bergabung ke UTI Pro atas saran ayahnya. Tiekpho yang berasal dari Riau kemudian memutuskan pindah ke Jakarta untuk fokus menjadi atlet taekwondo. Perjuangannya pun tidak sia-sia. Kendati memilih menjadi atlet dan harus berlatih intensif, Tiekpho tak meninggalkan bangku sekolah. Oleh UTI Pro, ia disekolahkan di SMA Ragunan.


Ia mendapatkan uang saku sebesar Rp 2,5 juta per bulan. Uang sakunya bertambah lantaran ia bisa menyabet emas di Myanmar kemarin. “Semula uang saku saya Rp 1,5 juta per bulan,” kata dia. Selain itu, ia juga mendapat beragam fasilitas selama tinggal di mess UTI Pro. Di mess tersebut total terdapat 40 taekwondoin binaan UTI Pro.


Pelatih UTI Pro, Rahadewi Neta, mengklaim uang saku yang dikantongi oleh atlet binaannya berada di atas rata-rata atlet Pelatnas SEA Games. Para taekwondoin SEA Games merupakan atlet amatir di bawah naungan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia. Ia menyebutkan taekwondoin UTI Pro yang telah meraih banyak medali uang sakunya bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 6 juta. “Bergantung pada prestasi mereka,” papar dia.

Dari sisi fasilitas, setiap taekwondoin UTI Pro tinggal di tempat pemusatan latihan yang menyatu dengan kediaman Pembina YUTI dan UTI Pro, Lioe Nam Khiong.


Advertising
Advertising

Selain sekolah ditanggung, bila cedera taekwondoin itu diobati di rumah sakit. Tempat pemusatan latihan mereka dilengkapi dengan beragam sarana olahraga, semisal lapangan bola sasket, badminton, kolam renang, sauna, dan pijat. “Para taekwondoin juga mendapat pelajaran privat bahasa Inggris. Yang tidak ada hanya jogging track,” kata Neta sambil tersenyum.


ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya