Terkait Doping, LADI Masih Menunggu OCA

Reporter

Jumat, 12 Juli 2013 17:44 WIB

Perenang Indonesia Indra Gunawan melakukan star gaya punggung di nomer 4x100 meter gaya ganti estafet Sea Games XXVI di stadion aquatic, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (17/11). Tim renang Indonesia nomer 4x100 meter gaya ganti estafet mendapatkan mendali emas dengan catatan waktu 3:41:35 detik. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) masih menunggu laporan Olympic Council Asia (OCA) atau Komite Olimpiade Asia terkait kasus doping yang menimpa perenang Indonesia, Indra Gunawan dan Guntur Pratama, pada Asian Indoor dan Martial Art Games IV di Incheon, Korea Selatan, awal Luli lalu.


Hal itu dinyatakan Ketua Umum LADI, Dwi Hatmisari, di Jakarta, Jumat, 12 Juli 2013. Menurut dia, hingga kini LADI belum menerima laporan atau pun rekomendasi terkait kasus tersebut.


"Informasinya saya sudah dapat, tapi belum ada laporan resmi," ucap Dwi. Ia menyatakan begitu mendapatkan rekomendasi, baik dari OCA maupun Federasi Renang Internasional, LADI siap mengawal sanksi yang diberikan.

Dwi menjelaskan, ada dua prosedur bila seorang atlet terbukti menggunakan zat terlarang atau doping. Pertama, panitia kejuaraan akan langsung mencabut medali yang diperoleh atlet bersangkutan. Kedua terkait dengan sanksi, kata Dwi, akan diserahkan ke federasi cabang olahraga tersebut. "Tiap federasi memiliki aturan masing-masing, sementara untuk sanksi pengurus pusat induk organisasi olahraga menjadi eksekutornya," ucap dia. Sedangkan LADI akan mengawal dari sisi administrasi.

Dwi enggan berkomentar mengenai sanksi yang bakal menimpa Indra dan Guntur. Menurut dia, besarnya hukuman bergantung pada banyak hal, diantaranya adalah kandungan zat yang dipakai dan cara zat tersebut digunakan. "Apakah atletnya sengaja mengonsumsi atau tidak," kata dia.

Oleh sebab itu, untuk menghindari penggunaan doping Dwi meminta kepada pelatih agar tidak menganjurkan atletnya menggunakan sembarang suplemen. Selain akan menjadi terbiasa, setiap tahun kandungan suplemen pun kerap berubah.

Dwi meminta kepada pelatih dan pengurus agar senantiasa memperbarui informasi mengenai kandungan suplemen. Sebab, menurut dia, Badan Anti-Doping Dunia (WADA) selalu melansir informasi terbaru mengenai zat terlarang dalam suatu suplemen. "Setidaknya pastikan apakah suplemen tersebut memiliki sertifikat dari WADA," ujar dia. Di sisi lain, Dwi menyarankan kepada atlet dan pelatih agar lebih memilih mengonsumsi makanan dan minuman bergizi dibandingkan dengan suplemen tambahan.

Sebelumnya, perenang Indonesia Indra dan Guntur yang berhasil menyumbangkan medali di Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) di Korea Selatan dinyatakan positif menggunakan doping. Medali emas yang didapat Indra dari nomor 50 meter gaya dada pun akhirnya dicabut. Sementara medali perak yang didapat Guntur tidak dicabut.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya