Pengelola Atlet Unggulan Dirampingkan, Mengapa?

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 05:17 WIB

Seorang atlet pelatnas loncat indah melakukan latihan di kawasan kolam renang Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, (26/11). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO , Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memangkas setengah jumlah personel Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada akhir Januari ini. Menurut Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik Irianto, perampingan ini dilakukan demi memaksimalkan peran Satlak Prima.

"Di Satlak sekarang ada sekitar 80 personel. Menurut saya, jumlah yang proper (pantas) adalah sekitar 40 orang," kata Djoko kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa, 13 Januari 2014. "Akan dilihat sekarang, perangkat yang ada itu benar-benar berkompeten atau tidak? Kami akan tempatkan personel yang siap tempur sehingga program kami benar-benar berjalan."

Menurut Djoko, perampingan struktur ini adalah bagian dari evaluasi manajemen lembaga. "Ini bukan sesuatu yang luar biasa," kata dia. (Baca: Soal Mafia Olahraga, Menpora Masih Tunggu Polisi)

Djoko menjelaskan perampingan Prima ini hanya akan menyentuk Satuan Pelaksana. "Dewan pengarah tetap tujuh orang dan dewan pelaksana tetap 11, sesuai dengan Perpres 22 2010 (Peraturan Presiden Nomor 22 tahun 2010 tentang Program Indonesia Emas). Tidak mungkin kami mengubah Perpres, karena itu akan mengganggu kinerja," ujarnya.

"Yang kami maksudkan dengan efisiensi adalah perampingan di bagian-bagian lain, misalnya sekretariat," Djoko menjelaskan. "Kan itu tidak perlu banyak-banyak."

Sedangkan soal koordinator-koordinator cabang olahraga, yakni bagian yang bertanggung jawab mengawal persiapan masing-masing cabang olahraga, Djoko mengatakan struktur itu akan dipertahankan. "Tapi, fungsinya akan kami pertajam, sehingga mereka bisa mengawal betul cabang olahraga di bawahnya. Kami juga akan memonitor langsung di lapangan," kita.

Perampingan ini, kata Djoko juga akan dilakukan terhadap tim seleksi atlet, yaitu tim independen yang berada di luar struktur Satlak Prima. "Kalau tahun lalu jumlahnya di atas 10, sekarang mungkin cukup lima saja," ujarnya.

Djoko menambahkan, dalam merampingkan Satlak Prima ini, dirinya selalu berkoordinasi dengan Kepala Satlak Prima, Soewarno.



Selanjutnya: Jumlah staf bukan yang terpenting
<!--more-->
Leane Suniar Manurung, mantan pemanah nasional yang juga memiliki pengalaman menangani tim nasional panahan, mengatakan hal paling penting yang perlu diperhatikan pemerintah dalam restrukturisasi Satlak Prima ini adalah memilih orang yang benar-benar mengerti olahraga dan memiliki kemauan menaikkan prestasi olahraga Indonesia.

"Kalau mau efektif, perampingan memang perlu. Tapi, yang lebih perlu adalah mencari orang-orang yang memiliki keahlian di bidangnya," kata Leanne. "SDM (Sumber Daya Manusia) perlu menjadi perhatian utama. Kalau SDM-nya tidak kompeten, sama saja."

"Kita membutuhkan orang-orang yang tahu apa yang harus dia lakukan. Jumlah itu belakangan," Leane menambahkan. "Kalau memang dibutuhkan banyak orang, dengan kompetensi yang tepat, ya itu harus disediakan. Misalnya kita butuh ahli nutrisi, ahli yang menangani fisik, lalu kesehatan, dan lain-lain."

Menurut Leane, pemerintah harus tegas terhadap orang-orang yang tidak memiliki kompetensi, apalagi kemauan untuk memajukan prestasi olahraga. "Di Indonesia ini banyak, kok, orang yang mau dan mampu. Hanya saja, mereka tidak diberi kesempatan," ujarnya.

GADI M

Berita Lain
Pilihan Unik Roy Hodgson di Ajang Ballon d'Or

Joachim Loew Pelatih Terbaik Dunia 2014

Rooney Pilih Ronaldo untuk Ballon d'Or

Sesuai Pilihan Tempo, Ronaldo Menang Ballon d'Or






Berita terkait

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Biaya Perbaikan Stadion Rp 155 Miliar

5 April 2023

Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Biaya Perbaikan Stadion Rp 155 Miliar

Pemerintah menggelontorkan Rp 155 miliar untuk perbaikan stadion namun Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Selengkapnya

Tahukah Anda: Dito Ariotedjo Merupakan Menpora Termuda Ketiga dalam Sejarah Indonesia

4 April 2023

Tahukah Anda: Dito Ariotedjo Merupakan Menpora Termuda Ketiga dalam Sejarah Indonesia

Dito Ariotedjo tercatat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga RI yang ke-14. Ia menjadi Menpora termuda ketiga sepanjang sejarah Indonesia.

Baca Selengkapnya

3 Pesan Presiden Jokowi buat Menpora yang Baru Dilantik, Dito Ariotedjo

3 April 2023

3 Pesan Presiden Jokowi buat Menpora yang Baru Dilantik, Dito Ariotedjo

Dito Ariotedjo dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru. Dapat tiga pesan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Resmi Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Bakal Mundur dari Jabatan Chairman RANS Nusantara FC

3 April 2023

Resmi Jadi Menpora, Dito Ariotedjo Bakal Mundur dari Jabatan Chairman RANS Nusantara FC

Dito Ariotedjo mundur dari jabatan Chairman RANS Nusantara FC setelah menjadi Menpora kabinet Presiden Jokowi. Apa reaksi Raffi Ahmad?

Baca Selengkapnya

Indonesia Raih 5 Medali Emas, 4 Perak, 3 Perunggu dari Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023

13 Maret 2023

Indonesia Raih 5 Medali Emas, 4 Perak, 3 Perunggu dari Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023

Indonesia membawa pulang lima medali emas, empat perak, dan tiga perunggu pada Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Bilang Zainudin Amali Sudah Pamit sebagai Menpora dan Ingin Fokus di PSSI

24 Februari 2023

Ma'ruf Amin Bilang Zainudin Amali Sudah Pamit sebagai Menpora dan Ingin Fokus di PSSI

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Zainudin Amali sudah berpamitan kepadanya untuk fokus di PSSI. Siapa penggantinya?

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo

29 Juli 2022

Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo

Roy Suryo meninggalkan Polda Metro Jaya Kamis malam, 28 Juli 2022 sekitar pukul 22.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Roy Suryo Bungkam Usai Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Candi Borobudur

29 Juli 2022

Roy Suryo Bungkam Usai Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Candi Borobudur

Roy Suryo tak mengatakan sepatah kata pun usai diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus meme Stupa Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya

Roy Suryo Dicecar Puluhan Pertanyaan Saat Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa Candi Borobudur

28 Juli 2022

Roy Suryo Dicecar Puluhan Pertanyaan Saat Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Stupa Candi Borobudur

Pemeriksaan Roy Suryo masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

99 Mahasiswa dari 51 Kampus Wakili Indonesia di Ajang Asean University Games 2022 di Thailand

27 Juli 2022

99 Mahasiswa dari 51 Kampus Wakili Indonesia di Ajang Asean University Games 2022 di Thailand

Sebanyak 99 mahasiswa yang merupakan atlet Indonesia bertanding di ajang ASEAN University Games ke-20 di Thailand pada 24 Juli-7 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya