PON 2016, Karate DKI Protes Terkait Pemilihan Wasit

Reporter

Senin, 19 September 2016 23:06 WIB

Karateka Sulawesi Selatan, Syahrul (sabuk merah) saat melawan karateka Sumatera Utara pada PON XVIII Riau, (14/9). Tim karateka Sulsel menempati puncak klasemen di cabang karate dengan mengumpulkan sembilan medali. TEMPO/Aan Pranata

TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen karate DKI Jakarta melayangkan nota protes kepada Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX terutama terkait dengan penggunaan sistem komputerisasi dalam penyediaan wasit yang memimpin pertandingan kejuaraan empat tahunan ini.

Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki, Dody Rahmad Amar di Bandung, Senin mengaku dengan menggunakan sistem tersebut banyak yang dirugikan termasuk atlet asal ibukota. Untuk itu, pihaknya secara resmi melakukan protes terkait hal tersebut.

"Kami dicurangi sejak awal, bahkan sejak Pra PON. Makanya kami melakukan protes. Saat ini kami menunggu tanggapan dari panitia pelaksana maupun PB PON," katanya kepada media di markas Kontingen DKI Jakarta.

Nota protes yang dilayangkan oleh Kontingen DKI Jakarta dan ditembuskan ke Ketua Umum Forki, Ketua KONI Pusat hingga Gubernur DKI Jakarta ini terdapat beberapa poin tuntutan diantaranya minta mengganti sistem penyediaan wasit dan juri yang akan memimpin menjadi sistem manual.

Poin kedua meminta agar dewan wasit dari Jawa Barat untuk tidak ditempatkan pada Tatami Manajer (TM) dan meminta agar saat atlet DKI bertanding tidak menggunakan wasit atau juri yang berasal dari tuan rumah supaya tidak merugikan tim lain khususnya DKI Jakarta.

"Kami berharap permasalahan bisa secepatnya diselesaikan karena jika tidak diselesaikan kami khawatir akan banyak protes yang muncul. Jika panitia abai bisa saja kami melakukan walk out," kata mantan Ketua KNPI DKI Jakarta menambahkan.

Apa yang dilakukan DKI ini sebenarnya sudah pernah dilakukan termasuk protes kepada PB Forki. Tidak hanya masalah tersebut, namun juga melakukan protes terkait dengan kebijakan menganulir hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB Forki yang menyebutkan ada pembatasan umur (30 tahun) dan pengundian manual.

Namun, seiring berjalannya waktu ada perubahan dengan diberlakukannya fasilitas wild card. Dengan demikian, atlet berusia 30 tahun tetap bisa turun. Terbukti karateka senior Umar Syarief yang pada PON 2016 membela kontingen Jawa Timur.

Cabang olahraga diri memang cukup rentan karena berpeluang adanya penilaian yang subyektif. Bahkan, masalah wasit ini mendapatkan sorotan langsung dari Ketua Umum PB Forki Jenderal Gatot Nurmantyo. Bahkan, pria yang juga Panglima TNI ini meminta mengedepankan kejujuran dan obyektifitas.

"Jangan khianati keringat mereka. Wasit itu sangat menentukan seorang atlet akan menjadi atlet berprestasi di tingkat internasional atau malah terpuruk," katanya di sela pembukaan pertandiang karate PON di Gedung Sabuga ITB.

ANTARA

Berita terkait

Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

25 Februari 2024

Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

Akio Saiko menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024. Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

22 Februari 2024

Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying

Baca Selengkapnya

Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

22 Januari 2024

Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

Iwan Fals kerap melatih karate anak-anak komunitas di sekitarnya. Karate telah digelutinya sejak ia remaja.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

12 Januari 2024

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia Raih Juara di 9th World Fudokan Karate Championship Serbia

Baca Selengkapnya

Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

8 Desember 2023

Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, 11 tahun peraih dua medali emas dalam kejuaraan karate dunia pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

7 Desember 2023

Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

Tim Karate Indonesia bersaing dengan 791 peserta dari 93 tim yang berasal dari negara-negara kuat pada cabor karate.

Baca Selengkapnya

Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

5 Desember 2023

Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, atlet karate yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kabupaten Banyuwangi, dua medali emas pada kejuaraan di Portugal.

Baca Selengkapnya

Petugas Imigrasi Meninggal Dilempar di Lantai 19, Semasa Hidupnya Jago Karate

30 Oktober 2023

Petugas Imigrasi Meninggal Dilempar di Lantai 19, Semasa Hidupnya Jago Karate

Paman korban juga tidak tahu hubungan petugas Imigrasi TrFattah dengan WNA Korse) berinisial KH yang diduga melemparnya hingga jatuh.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Hasil Asian Games 2023: Sabtu Berlalu Tanpa Medali, Indonesia Dipastikan Finis di Posisi 13

8 Oktober 2023

Rangkuman Hasil Asian Games 2023: Sabtu Berlalu Tanpa Medali, Indonesia Dipastikan Finis di Posisi 13

Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina, akan ditutup Minggu hari ini, 8 Oktober. Indonesia dipastikan finis di posisi 13 klasemen medali.

Baca Selengkapnya

Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Sabtu Sore 7 Oktober: Indonesia di Posisi 13 Usai Karate dan Angkat Besi Gagal

7 Oktober 2023

Klasemen Perolehan Medali Asian Games 2023 Sabtu Sore 7 Oktober: Indonesia di Posisi 13 Usai Karate dan Angkat Besi Gagal

Indonesia masih tertahan di peringkat ke-13 klasemen perolehan medali Asian Games 2023 hingga Sabtu sore, 7 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya