TEMPO.CO, Jakarta - Asian Games 2023 di Hangzhou, Cina, segera berakhir. Pesta olahraga antarbangsa-bangsa Asia edisi ke-19 ini akn resmi ditutup pada Minggu, 8 Oktober.
Pertandingan-pertandingan final di berbagai cabang olahraga sudah diselesaikan pada Sabtu. Pada Senin ini hanya tersisa pertandingan di cabang senam artistik dan karate.
Tuan rumah Cina yang sudah begitu dominan sejak hari-hari awal, mengukuhkan diri sebagai juara umum. Dalam klasemen medali Minggu pagi, mereka mengantongi 200 emas, 111 perak, 71 perunggu, atau total 382 medali.
Raksasa olahraga Asia lainnya, Jepang, di urutan kedua dengan 51 emas, 66 perak dan 69 perunggu. Korea Selatan yang sempat mengungguli Jepang dalam jumlah medali, akhirnya harus puas di urutan ketiga dengan 42 emas, 59 perak dan 89 perunggu.
Meski hanya finis di peringkat ketiga, Korea Selatan cukup terhibur karena mereka berhasil meraih emas cabang paling bergenggi, sepak bola putra, dengan mengalahkan Jepang 2-1 pada pertandingan final Sabtu malam.
Indonesia yang pada Asian Games sebelumnya di Jakarta dan Palembang 2018 berada di peringkat empat, tahun ini harus puas berada di peringkat 13 dengan tujuh emas, 11 perak, dan 18 perunggu, atau total 36 medali.
Pada pertandingan hari terakhir Sabtu, Indonesia tidak dapat menambah medali setelah para atletnya yang masih bertanding gagal meraih podium.
Di antaranya pada cabang angkat besi, lifter putri Nurul Akmal yang tampil di kelas 87kg akhirnya berada di peringkat keempat.
Kemudian di cabang beladiri karate yang pada pertandingan hari terakhir mempertandingan nomor kumite, atlet Indonesia Sandi Firmansyah terhenti pada putaran repechage kelas 84 kilogram putra. Sandi ditaklukkan atlet Vietnam, Thanh Nhan Do dengan kekalahan 2-10.
Selanjutnya: Perbandingan prestasi dengan Asian Games sebelumnya