Pembalap MotoGP Yamaha Valentino Rossi menyemprotkan botol sampanye ke seorang model cantik di atas podium usai laga MotoGP Ceko di sirkuit Brno, Rep. Ceko, 16 Agustus 2015. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Manajer Michelin untuk kendaraan roda dua, Piero Taramasso, menyarankan Valentino Rossi sebaiknya mamakai ban tipe medium ketimbang hard, jika motornya ingin melaju lebih cepat di MotoGP.
Michelin adalah penyedia ban resmi untuk MotoGP 2017, dan Rossi selalu mengeluhkan performa ban buatan Prancis itu yang dia rasakan tidak cocok dengan motor Yamaha YZR-M1 yang digebernya.
"Rossi seharusnya memakai ban depan tipe medium jika ingin melaju lebih cepat di lintasan yang panas. Ban medium memang lebih lunak, namun dia punya cengkeraman lebih kuat di lintasan panas yang bersuhu di atas 40 derajat Celcius. Kalau suhu lintasan sekitar 30 derajat Celcius ban tipe hard layak, namun jika di atas 40 derajat medium bekerja lebih baik," ujar Taramasso.
Rossi sampai saat tes resmi MotoGP di Sirkuit Jerez pada 8 Mei lalu, masih mengeluhkan soal performa motornya yang tak kunjung memuaskan. Bahkan Rossi hanya mampu menempati peringkat ke-21 pembalap tercepat dalam tes tersebut. Salah satu yang Rossi keluhkan adalah ban belakang yang dia rasakan mudah selip saat motor berakselerasi, namun juga ban depan yang meleset saat motor direm dengan kuat ketika hendak memasuki tikungan.
"Saat balapan MotoGP Minggu lalu, saya memakai setelan yang sama sekali baru dan hasilnya tidak maksimal. Dalam tes setelan saya kembalikan ke normal, ternyata hasilnya sama jeleknya. Pekan-pekan ini menjadi saat yang kurang menyenangkan bagi saya, karena motor tak kunjung menemukan kecocokan dengan ban," ujar Rossi.
"Ini masalah besar, karena kami akan menghadapi balapan MotoGP Prancis di Le Mans. Saya berharap di Prancis nanti tim sudah menemukan jawaban atas persoalan yang sedang saya hadapi. Mereka harus segera bisa membuat motor saya cocok dengan ban yang dipakai," imbuh Rossi.
Rossi berharap awak timnya di Yamaha segera menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah di motornya. Apakah saran dari Taramasso lantas dijadikan pertimbangan?
