TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara tinju dunia kelas berat, Evander Holyfield, kini beralih profesi menjadi promotor. Holyfield mendirikan perusahaan kepromotoran dengan nama Real Deal Sports & Entertainment.
Pementasan tinju pertama yang akan dikerjakan Holyfield adalah Philadelphia 2018. Ajang ini akan digelar di Sugar House Casino, Philadelphia pada Jumat 26 Januari. Holifield akan mementaskan delapan pertandingan bagi petinju-petinju profesional pemula.
"Saya ingin membawa kembali tinju ke jalan yang benar. Masyarakat benar-benar ingin melihat bagaimana seorang petinju harus melalui proses kompetisi yang benar sebelum menjadi bintang," kata Holyfield yang saat ini berusia 55 tahun.
Baca: Tinju Dunia Kelas Berat: Yakin Pukul KO Joshua, Ini Alasan Parker
"Saat ini seorang juara dapat dicetak secara instan, tanpa melalui proses yang benar melalui pertandingan-pertandingan yang seimbang. Lewat usaha ini, saya menyusun pertarungan yang seimbang. Tidak ada laga yang diatur antara petinju berkualitas tinggi melawan rendah, semua seimbang," kata Holyfield menambahkan.
Evander Holyfield. AP/The Register-Herald/Rick Barbero
Holyfield adalah juara dunia di dua kelas berbeda. Setelah meraih perunggu kelas berat ringan di Olimpade Los Angeles 1984, dia beralih ke profesional dan bertanding di kelas penjelajah. Gelar juara dunia pertamanya adalah juara kelas penjelajah versi WBA, yang dia peroleh dalam laga ke-12 dengan menang angka tipis atas juara bertahan Dwight Muhammad Qawi pada 12 Juli 1986.
Baca: Inilah Dia: Mike Tyson Bicara Soal Motivasinya Berbisnis Ganja
Setelah 6 kali mempertahankan gelar dan menjadi juara dunia sejati, Holyfield naik ke kelas berat. Gelar juara dunia kelas berat pertamanya dia peroleh 25 Oktober 1990 dengan menang KO ronde 3 atas penakluk Mike Tyson, James "Buster" Douglas.
Laga fenomenal Holyfield dalam tinju dunia tentu saja pertarungannya melawan Tyson. Dua kali Holyfield menghadapi Tyson, dan keduanya dia menangkan. Laga pertama di Las Vegas pada 9 November 1996 dia menangi lewat TKO ronde 11. Sedangkan laga kedua pada 28 Juni 1997 berakhir kontroversial lewat kemengan diskualifikasi, setelah Tyson menggigit kuping Holyfield.
Karier tinju dunia Holyfield ditutup pada 5 Mei 2011 dengan kemenangan TKO atas petinju Denmark, Brian Nielsen. Holyfield mengukir rekor 44-10-2-1 no contest (29 KO).
FIGHTNEWS | DONNY WINARDI