TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menyatakan pemusatan latihan atlet Asian Games 2018 untuk beberapa cabang olahraga bisa dilakukan di Korea Selatan. Kesempatan sudah terbuka dan kini tinggal menunggu masing-masing cabang olahraga menentukan waktunya.
"Kami fix akan ada pengiriman atlet ke Korea Selatan, sekarang tinggal sama-sama melihat program kerja masing-masing cabang olahraga untuk penyesuaian waktunya," kata Ketua Umum KONI Tono Suratman saat ditemui di Hotel Red Top Jakarta, Senin.
Rencana ke Negeri Ginseng itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama pembinaan atlet dengan Korea Selatan yang ditandatangani Tono dengan Gubernur Provinsi Chungcheongbuk-do, Si Jong Lee, saat kunjungan KONI ke Korea Selatan.
Para atlet Indonesia yang akan dikirimkan ke Korea Selatan akan melakukan pemusatan latihan dan "try out" di National Training Center Korea Selatan di Jincheon yang memiliki kapasitas 1.150 orang dan mengakomodir 37 cabang olahraga.
"Kami memandang ini peluang yang sangat baik, karena di sana akan banyak kompetitor dan semakin banyak kompetisi saya pikir akan semakin baik. Terlebih, Korea juga dikenal sebagai salah satu negara kuat dan memiliki prestasi gemilang di bidang olahraga," ujar Tono.
Para atlet yang akan dikirimkan ke Korea Selatan sendiri, tutur Tono, akan berasal dari delapan cabang olahraga, termasuk taekwondo, gulat, angkat besi, golf, anggar, dan bola tangan.
"Bulu tangkis sebenarnya ditawari juga, tapi mereka mungkin memiliki strategi lain," ujar Tono.
Pengiriman atlet Asian Games 2018, tambah Tono, dijadwalkan dari bulan Februari atau Maret hingga Juli atau Agustus. Pengiriman itu akan menggunakan biaya dari pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dengan besaran indeks yang sama.
Pusat pelatihan Korea Selatan itu dikabarkan merupakan yang terlengkap dan terbesar di dunia dan menggantikan pusat pelatihan yang berada di Tuerung dan didukung fasilitas indoor dan outdoor berikut dengan pusat sport science dan sport medicine.