TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara tinju dunia Oscar De La Hoya membuat terobosan dengan menjadi promotor laga MMA.
Melalui perusahaan miliknya, Golden Boy Promotions, De La Hoya menggelar pertarungan ketiga antara Tito Ortiz vs Chuck Liddell di Inglewood, California pada akhir pekan lalu.
Dalam pertarungan tersebut, Ortiz yang berusia 43 tahun mampu menang KO atas Liddell yang kini berusia 48 tahun. Dalam dua pertarungan sebelumnya, Liddell selalu menang dan laga terakhir digelar 12 tahun lalu.
Kiprah De La Hoya terjun ke MMA tersebut mengundang reaksi keras dari Presiden UFC, Dana White. Menurut White, apa yang dilakukan De La Hoya mementaskan petarung yang berusia hampir 50 tahun sangat berbahaya.
Namun De La Hoya menjawab kritikan White itu dengan tak kalah keras.
“Dana sebaiknya fokus pada UFC, tak usah mengomentari pekerjaan saya. Tidak ada yang salah dengan pementasan Tito vs Chuck karena sudah dilakukan dengan memenuhi standard keselamatan. Lagi pula laga itu memang mereka berdua ingini, demikian pula dengan penonton,” kata De La Hoya.
De La Hoya sedang agresif melebarkan sayap ke MMA, setelah dia mendapatkan kontrak besar dengan televisi streaming DAZN. Televisi ini menyuntik dana lebih dari US$ 350 juta, atau sekitar Rp 5 triliun.