TEMPO.CO, Jakarta - Piala Sudirman 2019 akan dimulai Ahad, 19 Mei 2019. Sebanyak 12 tim utama akan bersaing memperebutkan piala berlapis emas 22 karat itu di grup 1 di Nanning, Cina.
Cina dan Jepang adalah dua tim terkuat yang difavoritkan untuk meraih gelar Piala Sudirman kali ini.
Di Grup 1A, Jepang, yang menjadi unggulan pertama akan bersaing dengan Thailand dan Rusia. Mereka mengejar gelar Piala Presiden pertamanya, untuk disandingkan dengan gelar Piala Thomas 2014 dan Piala Uber 2018.
Namun, usaha itu tak akan mudah. Pasangan ganda putri mereka sedang rapuh menjelang Piala Sudirman. Mereka juga akan berharap cedera yang dialami Arisa Higashino ketika didapat di kejuaraan bulu tangkis Asia belum lama ini tidak terlalu serius.
"Target kami selanjutnya adalah Piala Sudirman, kami belum pernah memenanginya," kata kepala pelatih Jepang Park Joo Bong seperti dilansir laman resmi BWF Sudirman Cup. "Namun itu tidak akan mudah karena China akan bermain di kandang."
Jepang akan mengawali perjuangan mereka dengan menghadapi Rusia pada 20 Mei. Thailand akan melawan Rusia pada 21 Mei dan partai yang sangat diantisipasi antara Jepang melawan Thailand akan berlangsung 22 Mei.
Sementara itu Cina menghadapi tantangan yang berbeda ketika mereka berada di Grup 1D dengan India dan Malaysia. Terakhir kali mereka menggelar kejuaraan beregu, Piala Thomas dan Uber 2016, tim putra Cina kalah di perempat final walaupun diperkuat sejumlah juara dunia dan Olimpiade di tim.
Kemudian setelah Olimpiade Rio, peruntungan sektor tunggal putri dan ganda putri China mengalami ujian berat. Namun belakangan ini dua area itu tampak diperkuat.
Kemenangan Chen Yufei dan Chen Qingchen/Jia Yifan di Yonex All England membuktikan jika China masih memiliki kekuatan yang patut diperhitungkan di kedua sektor tersebut.
"Sedikit menyesakkan kalah di final Piala Sudirman terakhir," kata kepala pelatih Cina Zhang Jun. "Namun itu juga sebuah kesempatan, sejak itu para pemain muda kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga ketika di ajang itu. Setelah kekalahan kami, kami memperbaiki ganda campuran, itulah kenapa pasangan ganda campuran kami saat ini bermain sangat baik."
India bisa menghambat upaya tuan rumah untuk menjadi juara grup mengingat kekuatan sektor tunggal tim dari Asia Selatan itu. Kidambi Srikanth, Sameer Verma, Saina Nehwal dan Pusarla V Sindhu akan mengawal harapan India dari sektor tunggal.
Kidambi menjadi runner-up di India Open dan semifinalis di Denmark, sementara Saina Nehwal menunjukkan performa mengesankan tahun ini dengan menjadi semifinalis Malaysia Masters, juara Indonesia Masters dan tiga kali lolos ke perempat final.
Baik Kidambi dan Nehwal pernah mengalahkan pemain tunggal terbaik China dan itu akan memberikan kepercayaan diri bagi keduanya mengingat tekanan kali ini ada di pihak tuan rumah.
Sementara itu Malaysia tidak akan diperkuat oleh Lee Chong Wei, yang dilarang oleh dokter untuk memaksakan diri bermain. Dengan performa menjanjikan dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di ganda putra, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean di ganda putri, Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing di ganda campuran, Malaysia bisa berharap mereka lolos ke perempat-final.
Cina akan meladeni Malaysia pada 19 Mei dilanjutkan India melawan Malaysia pada 21 Mei. Pertarungan antara China dan India akan menarik untuk disaksikan pada 22 Mei nanti.
Selanjutnya: Peluang Indonesia