TEMPO.CO, Jakarta - Andy Murray, mantan petenis putra nomor satu dunia, yakin bakal merebut kembali tempatnya dalam jajaran elite tenis putra dunia. Padahal Januari silam menjelang Australia Terbuka, petenis berusia 32 tahun itu merasa kariernya bakal tamat gara-gara cedera parah yang membekapnya.
"Jika secara fisik saya bisa kembali ke tingkat yang bagus, permainan saya tetap bagus. Saya meyakini kebijaksanaan tenis, saya akan terus bersama orang-orang," kata Murray seperti dikutip AFP, Senin, 8 Juli 2019.
Ada lebih banyak petenis berusia di atas 30 tahun yang maju ke babak keempat Wimbledon ketimbang petenis dengan usia di bawah 30 tahun. Karena itu, petenis Skotlandia ini merasa tidak ada yang menghentikannya untuk membentuk kembali empat besar dunia, bersama Roger Federer, Rafael Nadal dan Novak Djokovic. "Banyak orang yang sama masih berada di sana," kata Murray.
"Saya tak merasa percaturan telah bergeser. Jika ada orang yang bisa memberi saya alasan mengapa saya tak boleh berkompetisi kembali, saya akan mendengarkannya. Tapi, sejauh ini tidak ada yang memberi alasan seperti itu," Murray menambahkan.
Murray menjadi juara ganda putra bersama Feliciano Lopez di Queen's Club dalam rangka kembalinya dia ke tenis kompetitif akhir bulan lalu. Dia masuk Wimbledon dengan bermain pada ganda putra dan campuran yang berpasangan dengan petenis besar Amerika Serikat, Serena Williams.
Murray menyatakan tak mau terburu-buru kembali bermain tunggal putra. Dia mengaku hanya ingin menikmati momen kembali ke lapangan tenis dan saat ini hanya menantikan pertandingan keduanya pada ganda putri bersama Serena Williams melawan Fabrice Martin dan Raquel Atawo, Selasa, 9 Juli 2019.
"Saya tak peduli di lapangan mana kami bermain. Saya bahagia bermain di lapangan mana saja, (lapangan) 14 atau (lapangan) 18, saya tak peduli," kata mantan juara Wimbledon ini.