TEMPO.CO, Jakarta - Duel unifikasi gelar tinju dunia kelas berat berpeluang segera terjadi. Anthony Joshua, juara versi IBF, IBO, WBA, dan WBO, sudah menyatakan hasratnya untuk melawan Tyson Fury, yang baru merebut gelar WBC dari Doentay Wilder.
Hasrat Joshua untuk melawan Fury dinyatakan Eddie Hearn, promotornya. Ia menyatakan telah berbicara dengan Joshua dan dia menyatakan ingin menghadapi Tyson Fury sebagai lawan berikutnya.
"Saya sudah berbicara dengan AJ (Anthony Joshua) dan dia ingin menjadikan pertarungan ini yang berikutnya," kata Hearn kepada Talk Sport.
Tyson Fury berhasil merebut gelar juara tinju kelas berat WBC dari tangan Wilder dalam pertarungan di Las Vegas, Amerika, Ahad, 23 Februari 2020. Petinju asal Inggris ini menang TKO dalam ronde ketujuh.
Ada klausul kontrak yang memungkinkan Wilder meminta tarung ulang ketiga melawan Fury. Bila itu terjadi, duel tersebut kemungkinan akan berlangsung Juni atau Juli.
Namun, Hearn menyarankan Fury lebih baik langsung melawan Joshua. “Kita harus membuat pertarungan ini terjadi. Kami tidak akan pernah mendapatkan kesempatan bagi dua orang Inggris untuk memperebutkan gelar juara sejati," kata dia. "Saya berjanji kepada Anda bahwa kami akan melakukan semua yang bisa untuk mewujudkan pertarungan ini. Itu harus terjadi."
Fury dan Joshua sama-sama berasal dari Inggris. Joshua sendiri sempat kehilangan gelarnya pada 22 September 2018 tapi kemudian merebutnya kembali dari Andy Ruiz jr pada 7 Desember 2019.
Sebelumnya, Anthony Joshua sempat terlibat negosiasi duel unifikasi gelar dengan Wilder, tapi selalu mentok soal bayaran dan tempat berduel.
Kini, menurut Hearn, kondisinya akan berbeda. "Dia menyukai pertarungan Tyson, dia tidak takut melawannya. Dia telah melalui segalanya dan dia ingin membuktikan diri sebagai yang terbaik. Ini adalah kesempatan bagi olahraga kita untuk memiliki salah satu momen penting yang tidak ada duanya," kata dia.
BOXING NEWS24 | BOXING SCENE
