TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi keheranan dengan sulitnya mencapai kecepatan tertinggi motor Yamaha dari para rival setelah mengevaluasi penampilannya di MotoGP Styria, Ahad lalu. Pada dua balapan di Austria itu, Rossi menjadi pembalap teratas Yamaha. Ia finis kelima di MotoGP Austria dan kesembilan di MotoGP Styrian.
Red Bull Ring bisa dibilang sirkuit terlemah untuk Yamaha M1 karena pada sirkuit itu selisih kecepatan tertinggi dibandingkan dengan milik Ducati berada pada kisaran sekitar 10 km per jam. Menurut Rossi, tren ini telah terjadi selama beberapa tahun terakhir. Ia mencatat lebih banyak pembalap yang mampu memanfaatkan keunggulan tenaga mesin motor mereka.
Baca juga : MotoGP : Valentino Rossi Terkesan Akselerasi Suzuki, Yamaha Harus Kerja Keras
“Kami tahu bahwa di trek ini kami harus menderita karena di sini sangat penting untuk memiliki kecepatan tertinggi, dan tahun ini perbedaan kecepatan tertinggi sangat besar, sangat sulit untuk dikendalikan. Kami banyak mendorong untuk memperbaiki situasi, tapi juga tahun ini situasinya sangat mirip. Jadi di sini Anda memiliki banyak jalan lurus dan motor kami harus menderita," ujar dia, dikutip Motorsport, Selasa 25 Agustus 2020.
Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu menambahkan, “Bagi saya pribadi, balapan ini aneh karena minggu lalu saya bisa melakukannya dan finis P5, tapi itu juga karena kami banyak crash di depan. Akhir pekan ini semua orang memperbaiki masalah dan mereka mampu memberikan kekuatan ekstra dibandingkan dengan motor kami. Tidak ada yang membuat kesalahan dan Yamaha tiba di P9."
Yamaha adalah satu dari hanya dua motor yang menggunakan mesin empat silinder segaris. Selain Yamaha, Suzuki GSX-RR menggunakan mesin serupa. Meski tidak sekuat V4 Ducati, KTM, Honda dan Aprilia, selisih kecepatan tertinggi Suzuki di Red Bull Ring hanya 4-6 km per jam dibandingkan dengan Ducati.
Baca juga : MotoGP : Maverick Vinales Dianggap Abaikan Saran Brembo untuk Sistem Pengereman
Pembalap Suzuki Joan Mir sebenarnya berada di posisi yang baik untuk meraih kemenangan di MotoGP Styria. Namun, insiden Maverick Vinales membuat balapan dihentikan setelah bendera merah dikibarkan. Rossi melihat ini sebagai bukti bahwa kurangnya tenaga motor Yamaha tidak ada hubungannya dengan filosofi mesin yang sebenarnya digunakan. "Suzuki dalam dua akhir pekan ini sangat mengesankan," ujar dia.
“Mereka bekerja sangat maksimal, sangat keras dan dengan cara yang baik. Jadi masalah kecepatan tertinggi tidaklah saling berhubungan. Suzuki memiliki daya cengkeram lebih besar dari kami dalam hal akselerasi, tapi juga mesinnya jelas lebih cepat. Saya berada di belakang Rins dan dari satu tikungan ke tikungan lain dia berakselerasi jauh lebih cepat dari saya. Jadi, itu artinya Suzuki bekerja dengan benar. Kami berharap kami bisa meningkat,” ujar juara dunia MotoGP sembilan kali tersebut.