Misi Joan Mir untuk GP Aragon
Misi Joan Mir untuk bersaing di papan atas klasemen MotoGP berubah menjadi mimpi buruk ketika hanya berhasil finis di urutan ke-11 dalam balapan di Sirkuit Le Mans, Ahad lalu. Pada balapan di lintasan basah itu, Joan Mir mengaku kesulitan untuk mengendalikan bagian belakang motornya.
“Sesuatu terjadi sehingga saya tidak bisa menghangatkan bagian belakang ban, jadi saya merasa tidak enak dan saya kehilangan banyak waktu di lap pertama," kata Joan Mir, dikutip dari Crash, Selasa, 13 Oktober 2020.Pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir. REUTERS/Stephane Mahe
Joan Mir mengatakan kondisi cuaca basah yang rumit di MotoGP Prancis di Le Mans mungkin membantunya membatasi kerusakan. Namun, tetap saja, ia gagal finis di Le Mans. Dengan kemampuan Suzuki GSX-RR yang di bawah performa, Mir pun harus rela tetap berada di peringkat kedua klasemen di belakang Fabio Quartararo yang hanya mampu finis di posisi kedelapan. Kini, ia pun terpaut 10 poin dari pembalap Petronas Yamaha SRT tersebut.
Joan Mir mengatakan perlu memahami cara untuk mengambil kecepatan pada motornya sejak awal balapan untuk seri MotoGP Aragon. "Kami akan meningkatkan performa, tidak lagi finis pada urutan ke-11, tapi mungkin di lima besar. Jika dia meraih kemenangan, itu akan menjadi lebih banyak poin untuk kami. Yang tidak boleh kami lakukan adalah mengulangi penampilan di Le Mans saat balapan di MotoGP Aragon," ujar dia.
Alex Marquez Merasa Layak
Meski bersedia menerima kritik atas penampilannya sepanjang MotoGP 2020, Alex Marquez menolak anggapan dirinya tak pantas berada di tim Repsol Honda. Pembalap rookie itu menjawab anggapan itu dengan menjadi runner up pada balapan MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Ahad lalu.
Pembalap asal Spanyol itu menandai jejaknya di MotoGP selama MotoGP Prancis. Secara mengejutkan, juara dunia Moto3 dan Moto2 itu mampu naik menjadi runner up setelah start dari posisi ke-18.
Pembalap Repsol Honda, Alex Marquez. REUTERS/Stephane Mahe
Hasil balapan di Prancis menjadi podium perdananya dalam MotoGP 2020 dan podium pertama Honda musim ini.
“Pada akhirnya saya tahu mengapa saya di sini dan mengapa saya memakai seragam ini, saya adalah juara dunia dua kali dan saya tahu mengapa mereka mempromosikan saya ke tim Repsol Honda," kata Alex, dikutip dari Crash, Selasa, 13 Oktober 2020.
Sepanjang 2020, Alex Marquez harus beradaptasi dengan kerasnya balap MotoGP dengan mengendarai motor RC213V yang terkenal rumit. Tekanan terhadapnya semakin kuat ketika Marc Marquez cedera di seri pertama di MotoGP Spanyol, Juli lalu.
Hasil di Prancis, menurut dia juga, memotivasinya untuk mendapatkan podium di balapan berikutnya.
Alex menganggap dirinya pantas untuk berada di tim Repsol Honda. Ia membantah kehadiran Marc Marquez, juara dunia MotoGP, punya andil besar untuk menempatkannya di kelas MotoGP. "Itu adalah situasi yang aneh karena Lorenzo pensiun sehingga mereka sulit untuk mengambil keputusan dan tim mempercayai saya, jadi untuk alasan itu saya memiliki pemikiran mengapa saya ada di sini,” kata dia.
Selanjutnya: Rossi Soal Peluang Juara