TEMPO.CO, Jakarta - Dillian Whyte meremehkan Deontay Wilder dan menyebutnya tidak lagi memiliki apa-apa dalam persaingan tinju dunia. Ia mengecam saingannya karena kehilangan gelar kelas beratnya dan gagal menjadi juara di negaranya sendiri.
Bintang tinju Inggris, 32 tahun, itu telah menyerukan perebutan gelar WBC melawan Bronze Bomber selama bertahun-tahun dan akhirnya menjadi penantang wajib pada 2019. “Saya bisa melawan Deontay Wilder sekarang, apapun alasannya," kata dia dikutip dari The Sun, Ahad, 28 Februari 2021.
"Saya tidak perlu mengalahkan Povetkin untuk melawan Deontay Wilder. Satu-satunya yang dipegang Deontay Wilder adalah kejuaraan kelas berat dunia. Dia tidak ada untuk hasil imbang. Dia bukan penjual tiket, dia bahkan tidak menjualnya di Amerika," kata Whyte.
Tuson Fury saat melawan Deontay Wilder dalam perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat di Las Vegas, 23 Februari 2020. Reuters
Baca juga : Tinju Dunia: Tyson Fury Merasa Kasihan Sama Deontay Wilder, Ini Penyebabnya
Wilder, 35 tahun, kalah dari Tyson Fury pada Februari 2020. Sedangkan, Whyte terpeleset saat kalah melawan Alexander Povetkin pada jadwal tinju keduanya pada tahun 2020.
Meski sama-sama kalah di pertandingan terakhirnya, Dillian Whyte berani mengkritik Wilder karena ketidakmampuannya menjual habis tiket pertandingannya di negaranya sendiri. Kini, Whyte harus melakukan pertandingan ulang dengan Povetkin, Maret 2021, dan masih memiliki kesempatan untuk melawan Deontay Wilder.
"Dia hanya memiliki sabuk juara kelas berat dan dia kehilangan sabuk itu, jadi dia tidak punya apa-apa sekarang. Saya pasti ingin pertarungan Deontay Wilder, tapi saat ini saya jelas fokus pada Povetkin," kata dia.
“Povetkin adalah orang yang serius. Setelah saya mengalahkan Povetkin, mari kita lihat apa yang terjadi. Saya ingin berjuang untuk gelar juara dunia.” Dillian Whyte menghadapi Povetkin dalam pertarungan kedua pada Sabtu 27 Maret 2021 dalam jadwal tinju dunia di Rumble on the Rock di Gibraltar.